Lihat ke Halaman Asli

Hubertina KettyRemetwa

Penulis adalah Mahasiswi Universitas Siber Asia

Covid-19 dan Peran Kapital Sosial

Diperbarui: 27 Juli 2021   09:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Indonesia pertama kali mengonfirmasi kasus COVID-19 pada 2 maret 2020 lalu, hingga sekarang ini masih terus bertambah kasus positif covid-19 sebanyak 3,17  jt jiwa, sembuh 2,51 jt jiwa dan meninggal dunia 83.279  jiwa. Diindonesia ada beberapa varian atau mutasi virus corona, salah satunya Varian Delta atau B1617 asal india tak hanya itu varian lain juga turut berkontribusi membuat lonjakan kasus covid-19 seperti varian alfa, beta dan gama, empat Varian Virus Corona baru menjadi varian of concren atau varian memprihatinkan menggunakan alfabet

Varian alfa ditemukan di inggris, varian beta atau B1351 asalnya dari afrika selatan, yang ketiga gama atau varian P1 ditemukan di Brazil dan Delta atau Varian B1617 ditemukan di india. Ahli empidemologi dari griffith university queensland  Diki Budiman mengatakan, dari keempat varian tersebut baru tiga varian yang tersebar diindonesia yaitu alfa, beta dan delta. Ketiganya memiliki kecepatan penularan yang berbeda.

Pemerintah indonesia sampai sekarang ini terus mencari solusi dalam mengatasi lonjakan kasus yang tak kian berhenti, dengan mulai menetapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat atau aturan pemerintah yang membatasi kegiatan masyarakat terutama terkait potensi kerumunan. Aturan PPKM ini diberlakukan untuk membendung laju kenaikan angka positif virus corona atau Covid-19. 

Awalnya, PPKM diberlakukan di wilayah Jawa dan Bali. Pemerintah sudah resmi menetapkan pemberlakukan PPKM atau PPKM darurat sejak 3 Juli sampai 20 Juli 2021. Belakangan PPKM diperpanjang sampai akhir Juli.

Saat ini di wilayah Kabupaten maluku tenggara sudah melakukan kebijakan PPKM Mikro tercatat kasus aktif sebanyak  hal ini terus menjadi keresahan masyarakat apalagi ditambah dengan kebijakan PPKM mikro yang diberikan oleh pemerintah pusat

Aktivitas rumah makan dan  ditoko ataupun kios kecil dibatasi waktu kerja, ibadah dan sekolah dari rumah hingga aktivitas kerja dikantor pun kembali dilakukan dari rumah. Masyarakat mengeluh karena harus memenuhi kebutuhan hidup dengan apa? Meski begitu tidak ada kata terlambat untuk memutus dan menghentikan laju penyebaran corona.  diketahui, virus ini menyerang semua lapisan masyarakat entah itu kalangan kaya hingga miskin. pejabat maupun tidak punya jabtanan. Anak kecil maupun dewasa. Bisa saja terjangkit.

Menghadapi bencana ini artinya membutuhkan solidaritas masyarakat yang kuat dalam upaya menumbuhkan rasa solidaritas yang tinggi, diperlukanlah peran kapital sosial.

Peran kapital sosial (modal sosial) adalah sikap dan nilai yang memfasilitasi antar individu, antar kelompok masyarakat dalam rangka peningkatan kesejahteraan, melalui pembangunan ekonomi dan pembangunan masyarakat sendiri. dalam situasi seperti sekarang ini dibutuhkan pengembangan modal sosial untuk menghadapi virus corona yakni:

Sikap percaya dalam solidaritas,

Saling percaya adalah sebuah kunci dalam memperkuat rasa takut ataupun kekhawatiran hal ini dibangun agar masyarakat terus berpikir positif dan bijaksana dalam pengambilan keputusan tak hanya itu apabila masyarakat percaya akan seluruh kebijakan yang diberikan oleh pemimpin negara untuk selalu tetap dirumah, beraktifitas dari rumah, berkomunikasi menggunakan fasilitas yang ada dan sebagainya untuk mencegah terjadinya penyebaran virus corona. 

Tanpa kepercayaan dari masyarakat segalah upaya yang dilakukan oleh pemerintah terlihat sia-sia saja begitu juga sebaliknya  pemerintah juga harus percaya bahwa masyarakat juga tidak tinggal diam. 

Masyarakat pun ikut membantu, baik  mengikuti anjuran pemerintah, membantu mengatasi kekurangan perlengkapan dan kebutuhan yang belum mampu dicukupi pemerintah. Misalnya kebutuhan tenaga medis, masker, hand sanitizer, bahan makanan, dan lainnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline