Makan sendirian di sebuah restoran kenapa terlihat memalukan bagi sebagian orang? Memang terkadang tidak menyenangkan ketika sedang makan sendirian di restoran.
Rasanya puluhan mata terlihat memandang ke arah kita, mengirimkan ratusan anak panah tajam. Salah? Tetapi bukannya makan sendirian di restoran itu adalah sah-sah saja.
Saya sering mendapatkan pengalaman saat baru tiba di restoran, kemudian waiter menyambut saya dan bertanya jumlah orang yang ingin makan.
Saat saya bilang hanya seorang diri, biasanya mimik waiter akan kebingungan memandang kita seperti ada yang salah dengan kita makan seorang diri.
Seolah sebuah kesalahan datang ke resto seorang diri tapi hanya diucapkan dalam hati.
Tidak selamanya kita bisa pergi ditemani saudara atau teman, ada kalanya kita harus pergi sendirian atau memang lagi pengen menyendiri.
Terlebih saya sebagai food writer biasanya melakukan berkunjung ke restoran juga seorang diri apabila tidak ada yang menemani. Tujuannya agar bisa menilai restoran tersebut dari standar pelayanan waiter, rasa makanan, harga, hingga suasana tempat tersebut. Hingga akhirnya saya bisa memutuskan untuk merekomendasi tempat makanan tersebut atau tidak.
Jadi, sebenarnya ada salah di mana bagi orang yang senang makan sendirian di restoran?
Saya pernah melakukan survei ke lima orang teman dan bertanya apakah mereka nyaman makan sendirian, tidak ada yang menemani?
Sebagian menjawab ya, dan sisanya tidak. Untuk yang menjawab iya ini lebih karena mereka tidak ketemu partner teman yang sedang ingin makan, atau sedang ada dikejar waktu untuk meeting, sisanya karena selera tiap orang berbeda.
Sedangkan yang menjawab tidak, biasanya karena mereka ada rasa canggung saat makan sendirian. Tidak ada lawan ngobrol.