Tren keuangan digital tercatat meningkat oleh Bank Indonesia selama pandemi apalagi saat diberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Barangkali awalnya kita belum terbiasa menggunakan fasilitas digital banking, sekarang hanya lewat genggaman gawai saja kita bisa melakukan semua transaksi keuangan untuk satu waktu.
Membeli pulsa, membayar tagihan listrik, tagihan internet, belanja online dan lainnya. Kamu juga sama kan?
Ke depan tentunya digital banking akan lebih meningkat aktivitasnya selama di era normal baru.
Perbankan Terus Inovasi
Kalian percaya tidak kalau selama pandemi ini saya belum pernah menggunakan ATM untuk mengambil uang tunai. Alternatifnya saya menggunakan transaksi non tunai lewat transaksi digital.
Banyak aplikasi digital keuangan yang tersimpan dalam gawai saya. Semua digunakan sesuai dengan masing-masing kebutuhan tren saat in.
Tak luput perbankan pun juga ikut melakukan inovasi agar tetap bisa eksis memberikan layanan untuk nasabahnya.
Apalagi saat ini bank sentral pun juga memperluas jangkauan QRIS atau sistem pembayaran berbasis barcode di pasar tradisional, pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), pendidikan, dan aspek lainnya agar digitalisasi sistem pembayaran semakin lumrah.
Preferensi Masyarakat Terhadap Digital Semakin Kuat
Terjadinya revolusi industri 4.0 telah merubah semua hal di dunia, masyarakat pun perlu berubah agar tidak tergilas oleh tren revolusi sekarang ini.