Lihat ke Halaman Asli

Deddy Huang

TERVERIFIKASI

Digital Marketing Enthusiast | Blogger | Food and Product Photographer

Mengapa APP Sinar Mas Membentuk Desa Mandiri Peduli Asap?

Diperbarui: 15 Mei 2018   15:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber : deddyhuang.com

Sebuah tenda ala kadarnya tak jauh dari pintu utama kantor APP Sinar Mas. Sudah banyak orang berkumpul di dalam tenda. Berlarian masuk ke dalam tenda untuk berteduh dari rintik hujan. Saya ikut lari manja ke dalam tenda yang di dalamnya sudah berkumpul perwakilan orang-orang desa setempat yang mendapat bantuan dari program DMPA atau Desa Mandiri Peduli Api.

DMPA menjadi program APP Sinar Mas siaga menanggulangi potensi bencana kebakaran hutan dan lahan selama Asian Games. Tujuan dibentuk agar dapat mendidik masyarakat setempat agar dapat mengelola perkebunan milik warga lebih dimaksimalkan selain masyarakat juga peduli kepada kebakaran. Program DMPA ini sudah ada sejak tahun 2015 tersebar di 5 provinsi yaitu Jambi, Riau, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat dan Kalimantan Timur. Sumatera Selatan sendiri APP Sinar Mas menggandeng perusahan sejenis untuk memberikan dana bantuan ke desa-desa terpilih.

sumber : deddyhuang.com

Dalam pemaparan perwakilan desa, saya mendapat gambaran tindak tanduk adanya DMPA bagi kehidupan ekonomi mereka. Problem sebelum adanya DMPA, para petani yang merasa dicekek leher oleh jeratan pinjaman dari tengkulak. Harga pembasmi hama yang seharga 100 ribu rupiah bisa lebih mahal dengan harga 150 ribu, begitu yang diutarakan oleh para petani.

Jadi, apa peran DMPA sebenarnya? Apakah petani benar-benar merasa terbantu?

DMPA masih terus berbenah dan berusaha mendengar suara hati para petani. Sifat bantuan DMPA memberikan pinjaman yang lebih bersifat bunga lunak. Misalnya, petani dapat membayar pinjaman kembali sesuai kesepakatan. Selain itu, DMPA juga memberikan penyuluhan mengenai pemanfaatan sisa panen agar tidak dibakar begitu saja. Melainkan para petani ini dapat memanfaatkan kembali misalnya untuk pakan makan hewan ternak yang mereka lakukan.

sumber : deddyhuang.com

sumber : deddyhuang.com

sumber : deddyhuang.com

sumber : deddyhuang.com

"Selama ini kami menggunakan metode yang sederhana dan murah," ucap salah satu perwakilan desa.

Saya mengernyitkan dahi. Metode sederhana dan murah yang dilakukan tentu saja membakar. Namun efek samping setelah dibakar adalah polusi udara selain itu kita tidak tahu percikan api akan membesar. Sejak mendapat arahan dari Desa Mandiri Peduli Asap, para petani ini mendapatkan bantuan mulai dari alat dan sebagainya. 

Saya jadi ikut bertanya tentang produk-produk hasil mereka akan dijual kemana. Lalu apakah kualitas hasil panen bisa bersaing dengan produk sejenis?

Rata-rata mereka yang hadir di depan saya adalah mengatakan kalau produk yang dijual masih belum memiliki pendistribusian yang tepat. Misalnya beras akan kembali lagi ke tengkulak atau mereka jual putus. Penjual ikan asap belum mengantongi izin usaha sehingga berjualan masih berdasarkan pesanan dan home industry. Ini menjadi catatan bagi DMPA agar dapat menjadi jembatan agar harga jual sekaligus izin urus lebih dipermudah. Mereka ada "koperasi" yang menyalurkan bantuan berupa dana lewat tiga perusahaan sejenis. Bantuan dari koperasi ini memiliki bunga yang dapat dinegosiasikan.

sumber : deddyhuang.com

Namun, tersirat dari mata mereka merasa sangat terbantu adanya DMPA yang tadinya mereka hanya panen satu tahun sekali. Sekarang mereka dapat melakukan aktivitas penting setiap harinya. Saya sangat terinspirasi dengan sepak terjang warga desa setempat yang tetap ingin berusaha walau dalam banyak kekurangan yang dirasa.

Besar harapan Desa Mandiri Peduli Asap ini dapat terus dikawal hingga menjadi buah contoh APP Sinar Mas dalam peduli masyarakat sekitar.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline