Lihat ke Halaman Asli

Deddy Huang

TERVERIFIKASI

Digital Marketing Enthusiast | Blogger | Food and Product Photographer

Rela Capek Latihan Memadamkan Api, daripada Mati dalam Tugas

Diperbarui: 16 Mei 2018   09:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber : deddyhuang.com

Dua jam dari kota Palembang, ada sebuah pabrik milik Sinar Mas Group yang membentang di lahan luas. Saya bernostalgia saat berada di dalam kapal cepat yang membuat perut berasa dikocok naik turun. 

Dua tahun lalu saya datang sebagai interviewee, namun sekarang saya datang sebagai tamu undangan untuk meliput persiapan Asia Pulp Paper dalam pencegahan kebakaran hutan jelang Asian Games 2018.

Roda kehidupan tak berhenti di satu titik saja bukan?

sumber : deddyhuang.com

sumber : deddyhuang.com

Intermezzo mengenai kisah perjalanan yang baru saja saya lewati memang menarik. Apalagi mendengar penjelasan dari Iwan Setiawan, Head of Public Affairs Sinar Mas Forestry Region Palembang dan Mares Prabadi, Head of Fire Operation Management Sinar Mas Forestry Region Palembang. Bersama rombongan media dan Kompasianer Palembang, saya ikut menyimak mengenai langkah-langkah yang telah dilakukan APP untuk mendukung Asian Games 2018 bebas kebakaran hutan.

sumber : deddyhuang.com

Bisa dibayangkan malunya wajah Indonesia apabila ada kebakaran hutan dan menyebabkan polusi udara bisa sampai berbulan-bulan. Oleh karena itulah APP ikut andil dalam menciptakan suasana Asian Games 2018 tanpa api dan asap.

Bagaimana Cara APP Menuju No Fire No Haze?

Dalam operasi khusus penanggulangan kebakaran lahan dan hutan (karhutla), di tiap desa yang dianggap rawan kebakaran disediakan pos gabungan yang berfokus dalam sosialisasi pencegahan kebakaran ke masyarakat sekitar. Kebakaran hutan bisa terjadi oleh karena minimnya informasi masyarakat sekitar tentang dampak yang akan timbul.

Ruang Pusat Kontrol Kebakaran. sumber : deddyhuang.com

Tugas lain yang dilakukan APP Sinar Mas dalam menjaga kelestarian hutan tentu tidak hanya memberikan edukasi ke masyarakat terhadap pemadaman kebakaran hutan dan lahan. Investasi yang dilakukan APP juga tidak main-main. Mulai dari:
  • Pembangunan 13 menara api baru setinggi 32 meter dengan radius pantau 10km. Pembangunan 25 pos pantau baru dengan mini tower setinggi 12 meter.
  • Mensiagakan personel regu pemadam kebakaran selama 24 jam, serta penambahan personel RPK sebanyak 460 orang (diluar 2.700 personel RPK APP Sinar Mas yang sudah ada).
  • Operasional 4 helikopter patrol dan water bombing.
  • Mensiagakan 42 orang pasukan khusus pemandam api bernama Tim Reaksi Cepat (TRC) yang turun melalui helicopter untuk memadamkan api di area yang sulit dijangkau.
  • Pembelian berbagai peralatan pemadam kebakaran, seperti mobil pemadam kebakaran, mobil tangki, speed boat dan motor.

Total investasi yang besar dan saya sendiri belum pernah melihat bagaimana rasanya memiliki uang sebesar USD4 juta dalam rekening. APP Sinar Mas sendiri juga ikut membantu pembangunan bowling center di Jakabaring sebagai venue atlit.

Melihat Aktivitas Regu Pemadam Kebakaran Bekerja 

Petugas RPK Siaga. sumber : deddyhuang.com

Ada sebuah helikopter berada di sebuah lahan tanah luas. Regu pemadam telah siaga di lokasi uji coba pemadam kebakaran. Saya sendiri berdiri dari jauh yang cukup jauh agar tidak terkena cipratan kembang api dan air saat simulasi pemadaman kebakaran.

Rata-rata hutan yang ada di daerah OKI dan Banyuasin berjenis gambut. Ada perlakuan khusus untuk memadamkan api di lahan gambut termasuk alat yang digunakan. Melihat cara kerja RPK di lapangan saya jadi membayangkan kalau kerja mereka tentu akan berkali lipat apabila dikondisi sebenarnya. Namun, seperti itulah slogan RPK yaitu "Lebih baik letih dalam latihan. Daripada mati dalam pemadaman."

sumber : deddyhuang.com

sumber : deddyhuang.com

sumber : deddyhuang.com

Jadi bersyukurlah kalian punya pasangan seorang regu pemadam kebakaran. Api saja bisa mereka padamkan, apalagi api cemburu dalam hatimu, Dek. Eaa...
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline