Istilah Limology muncul pada akhir tahun 1990-an. Limology adalah studi interdisipliner yang secara khusus mempelajari tentang perbatasan.
Istilah "Limology" berasal dari bahasa Latin "limes" yang berarti batas dan "logos" yang berarti ilmu. Dalam artikel Fauzan, DR., M.SI yang saya ulas tentang Limology: Konsep Baru Dalam Studi Perbatasan? Salah satu ide penting yang disampaikan adalah konsep polymorphic borders, yang menekankan bahwa perbatasan bersifat dinamis dan terus berubah bentuk seiring waktu.
Dalam artikel tersebut diketahui bahwa peran perbatasan itu bertentangan, di mana di satu sisi dapat menjadi sumber konflik, tetapi di sisi lain berpotensi menjadi landasan bagi kerja sama dan perdamaian. Perkembangan teknologi di era digital turut mengubah cara kita memahami dan mengelola perbatasan, seperti dalam konteks keamanan siber dan perdagangan online.
Dalam ruang lingkupnya, Limology melibatkan berbagai disiplin ilmu seperti geografi, ilmu politik, sosiologi, antropologi, dan hubungan internasional. Beberapa aspek penting yang dapat dipelajari dalam bidang ini adalah pengaruh perbatasan terhadap identitas nasional dan budaya, migrasi, keamanan, tata kelola, serta dampak ekonomi.
Selain itu, perbatasan bukan hanya garis pemisah fisik, tetapi juga konstruksi sosial yang terus berubah sesuai dengan konteks dan faktor yang memengaruhinya.
Fungsi perbatasan dapat dibagi menjadi tiga:
- sebagai barrier (pembatas wilayah),
- contact (titik pertemuan berbagai kelompok masyarakat),
- filter (alat kontrol pergerakan orang, barang, dan ide).
Dalam konteks globalisasi, peran perbatasan mengalami perubahan signifikan. Perbatasan kini lebih terbuka terhadap kontak dan pertukaran, muncul identitas transnasional baru, dan integrasi antarnegara pun semakin meningkat.
Secara keseluruhan, Limology atau disebut borders studies merupakan konsep baru dalam perbatasan. Memandang perbatasan sebagai hasil dari interaksi masyarakat yang tinggal di wilayah perbatasan.
Konsep ini tidak hanya melihat perbatasan dari aspek fisik atau geografis, tetapi juga dari berbagai aspek yang terbangun secara sosial, ekonomi, pendidikan, dan politik. Studi tentang perbatasan memiliki peran penting dalam hubungan internasional, baik dalam konteks akademis maupun praktis, karena mencakup berbagai konsep dan aspek yang relevan dalam dinamika antarnegara serta global.
Dengan sifatnya yang aktif dan dinamis, perbatasan dapat berubah seiring perkembangan zaman, dipengaruhi oleh faktor internal maupun eksternal. Globalisasi tidak hanya mendorong integrasi antarnegara tetapi juga menciptakan identitas-identitas baru dalam masyarakat global. Salah satu dampak penting dari integrasi ini adalah munculnya gagasan tentang dunia tanpa batas (borderless world).
Namun, para peneliti menilai bahwa gagasan ini masih terlalu dini untuk diwujudkan sepenuhnya. Meski demikian, globalisasi telah membawa perubahan signifikan pada fungsi perbatasan.