Akhir - akhir ini indonesia mulai diresahkan dengan kemunculan varian baru virus COVID-19, Omicron. Penyebaran varian ini makin hari kian mengkhawatirkan. Penyebarannya yang begitu cepat membuat terjadinya lonjakan kasus Omicron di Indonesia kian meroket. Hingga hari ini Kementrian Kesehatan Republik Indonesia telah mengkonfirmasi 414 orang telah terinfeksi varian Omicron.
SARS-CoV-2 B.1.1.529 atau Omicron merupa varian baru dari mutasi virus COVID-19. Varian ini memiliki sejumlah mutasi termasuk 15 mutasi pada domain pengikatan reseptor (RBD) spike. Varian Omicron juga berbagi beberapa mutasi dengan varian VOC Alpha, Beta, dan Gamma.
Omicron pertama kali ditemukan di Afrika Selatan pada 24 November 2021. Pada 3 Desember 2021, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan Varian Omicron di 38 Negara pada enam wilayah WHO dan tren yang meningkat di Afrika Selatan menunjukkan peningkatan penularan. Data epidemiologi menunjukkan bahwa persentase infeksi Omicron mencapai hingga 90% dalam waktu sekitar 25 hari di Selatan Afrika. Waktu penggandaan varian omicron terbilang sangat cepat dari varian delta maupun beta yaitu 1,2 hari. Data ini menunjukkan bahwa varian Omicron lebih cepat untuk menular daripada varian Delta atau Beta.
Cepatnya penularan Varian Omicron perlu diwaspadai. Untuk meningkatkan kewaspadaan diri baiknya kenali juga gejala saat terinfeksi varian Omicron ini. Setelah didesak untuk mengeluarkan gejala saat terinfeksi varian Omicron, Pemerintahan Inggris akhirnya merilis data hasil studi gejala covid,yang dijalankan oleh perusahaan ilmu kesehatan Zoe dan King's College London,pada 16 Desember. Data tersebut menunjukkan bahwa ada 5 gejala teratas ketika terinfeksi Omicron.
Gejala tersebut yaitu :
Pilek
Sakit kepala
Kelelahan (ringan atau parah)
Bersin
Sakit tenggorokan