Lihat ke Halaman Asli

Suhadi

Guru SMP

Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-Nilai Kebajikan Sebagai Pemimpin

Diperbarui: 16 April 2023   12:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Bob Talbert, seorang penulis dan editor mengatakan, 

Teaching kids to count is fine but teaching them what counts is best. "Mengajarkan anak menghitung itu baik, namun mengajarkan mereka apa yang berharga/utama adalah yang terbaik". 

Jadi guru itu tugasnya tidak hanya mengajar murid berhitung, membaca, menulis dan sebagainya. Tetapi, tugas mendidik jauh lebih penting. Guru akan membantu murid tumbuh dan berkembang menjadi manusia yang utuh sesuai kodratnya masing-masing.

Nilai-nilai atau prinsip-prinsip yang kita anut sebagai seorang pemimpin pembelajaran dalam suatu pengambilan keputusan dapat memberikan dampak pada lingkungan kita dan berkontribusi pada proses pembelajaran murid. Oleh karena itu setiap keputusan yang dibuat harus dapat dipertanggungjawabkan, berpihak pada murid dan menjunjung tinggi nilai-nilai kebajikan. Seorang filsuf dari Jerman, Georg Wilhelm Friedrich Hegel menyatakan bahwa 

Education is the art of making man ethical. Pendidikan adalah sebuah seni untuk membuat manusia menjadi berperilaku etis.

Setelah melewati tahapan-tahapan pembelajaran sebelumnya, saya akan mencoba menarik kesimpulan, berefleksi mengaitkan materi-materi yang sudah dipelajari, baik di dalam modul 3.1. ataupun kaitannya dengan materi di modul lain di materi Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 7.

Filosofi Ki Hajar Dewantara dengan Pratap Triloka memiliki kaitan dengan penerapan pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin

Pratap Triloka yang digagas oleh Ki Hajar Dewantara yang terkenal dengan semboyan ing ngarso sung tuladha, ing madya mangun karsa, Tut wuri Handayani. Semboyan ini artinya di depan memberi teladan, di tengah membangun motivasi/dorongan, di belakang memberi dukungan.

Seorang pendidik harus menyadari bahwa setiap anak membawa kodratnya masing-masing. Pendidik hanya perlu menuntun segala yang ada pada anak, mengarahkan dan memberi dorongan supaya anak dapat berproses dan berkembang. Selama proses menuntun ini anak diberikan kebebasan.

Pendidik sebagai pamong memberikan tuntunan dan arahan sehingga anak tidak kehilangan arah serta membahanyakan dirinya. Kemudian diharapkan anak juga akan menemukan kemerdekaannya dalam belajar, membuat mereka memiliki kemampuan pengambilan keputusan yang tepat dan bertanggung jawab. Pendidik  pun tentunya harus mampu mengambil keputusan yang berpihak pada murid serta bijaksana

Berdasarkan hal tersebut guru sebagai pemimpin pembelajaran sudah sepatutunya menerapkan pengambilan keputusan yang berpihak pada murid, dengan menerapkan 4 paradigma pengambilan keputusan, 3 prinsip penyelesaian dilema, dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline