Lihat ke Halaman Asli

Menjelang Ramadhan Tidak Kaget dengan Kenaikan Harga Kebutuhan Pokok

Diperbarui: 20 Maret 2023   09:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Bulan Ramadhan datang setiap tahun. Sudah biasa terjadi kenaikan barang-barang apa saja terutama sembako. Masyarakat sudah terbiasa menghadapinya sehingga tidak begitu kaget. Tidak terlalu heran.

Tahun-tahun yang lalu harga cabai pun pernah tinggi, kisaran 80.000 hingga 100.000 rupiah. Begitu juga bawang merah antara 50.000 - 60.000 rupiah. Bahkan minyak goreng curah mencapai 24.000/kg.

Untuk saat ini menjelang bulan puasa 2023 harga barang-barang di atas masih jauh di bawah tahun kemarin.

Harga gula pasir masih stabil 14.000. Begitu juga daging masih 125.000-130.000. Minyak goreng curah masih 15.500 - 16.000/kg. Otomatis minyak goreng kemasan masih stabil. Hanya telur ayam yang beberapa bulan terakhir harga tetap tinggi 28.000  walaupun harga ayam negeri turun.

Gula merah yang banyak digunakan pada bulan puasa dalam minggu ini hanya naik 1000 rupiah/kg yang semula 14.000 menjadi 15.000 rupiah.
Kemungkinan satu minggu yang akan datang naik antara 2000-3000 rupiah di tingkat eceran.

Sejauh ini di pusat perbelanjaan atau pasar belum terjadi antrian panjang. Tidak seperti tahun-tahun yang lalu, satu minggu sebelum memasuki bulan puasa sangat ramai dan berdesak-desakan para pembeli di toko pakaian dan toko sembako.

Kemungkinan besar untuk tahun ini akan terjadi lonjakan pembeli seminggu sebelum lebaran ketika para pemudik sudah pada pulang kampung.

Menurut informasi dari mulut ke mulut untuk saat ini mereka yang ada di kampung tidak terlalu ambil pusing untuk persiapan bulan puasa. Sehingga tidak harus ke pasar memborong keperluan.

Hal itu juga dikarenakan untuk saat ini mereka mengalami kesulitan ekonomi meskipun menerima bantuan-bantuan dari pemerintah.

Untuk mengatur keuangan pada bulan puasa, lebih menghemat saja dengan mengurangi belanja barang-barang yang tidak terlalu dibutuhkan.
Persiapan lebaran yang biasa belanja toples-toples untuk tempat kue dan barang-barang lain tidak harus baru lagi. Bisa memanfaatkan barang yang sudah ada di rumah.

Sedangkan untuk kebutuhan makan selama bulan puasa rasanya sulit untuk mengurangi pengeluaran. Meskipun saat siang hari tidak makan dan minum, namun untuk berbuka puasa dan makan sahur tetap memerlukan makanan yang nilainya lebih besar dari hari-hari biasa selain bulan puasa.  

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline