Lihat ke Halaman Asli

Ibu dan Cerebral Palsy

Diperbarui: 26 Oktober 2022   21:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Betapa senang ketika lahir bayi mungil nan rupawan
Dua tahun menghiasi rumah dengan tangisan dan celotehan
Bercandaria di sela kerasnya kehidupan
Menambah sempurna arti kebahagiaan

Tak disangka sebuah  suntikan awal petaka
Tubuhnya berangsur mengecil
Meskipun wajah tak berubah
Senyuman yang tetap menghiasi bibir manisnya
Mata indah yang merespon saat komunikasi
Ternyata vonis Cerebral Palsy yang harus diterima

Enam belas tahun sudah ibu merawat dengan ikhlas
Dengan segala keterbatasan yang dimiliki
Kebutuhan khusus terpenuhi untuk kelangsungan hidup si buah hati
Yang tak pernah lepas menyandang Cerebral Palsy

Meskipun cibiran dan dipandang sebelah mata
Walaupun beban mental yang harus dilakoni
Ibu tegar menerima kenyataan
Tanpa menganggap sebuah penderitaan

Sekuat tenaga menjaga amanat Tuhan
Ibu sabar membesarkan tubuh yang tergolek tak berdaya
Tak ada harapan kembalinya keceriaan
Tak ada ambisi mewarisi pendidikan
Hanya ridha Tuhan yang menguatkan
Dan terkabulnya doa untuk selalu bersama di akhir kemudian

Bms, 26 Oktober 2022

To : Mama Fahmi Hebat

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline