Lihat ke Halaman Asli

Tentang Kematian

Diperbarui: 6 Oktober 2022   19:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Gumpalan darah teronggok mendekam
Berproses melengkapi yang semestinya
Bercokol pada tempat yang damai
Meskipun gelap  tanpa cahaya
Seakan tak ingin ke dunia lain
Memenuhi tahapan kehidupan yang nyata

Lepaslah tali yang menguatkan
Terlihatlah mayapada terang benderang
Hingga menangislah untuk menjemput dekapan
Buaian kasih sayang terasakan

Tak butuh lama terbiarkan
Begitu singkat perjalanan
Cukuplah bekal dan harapan
Jemputlah dekapan yang memisahkan
Dalam tenang karena sayang

Tak ada lagi senyuman manis
Tiada lagi kidung lirih saat gundah
Rintihan perih saat tergerogoti
Tangis lara yang menyiksa
Tatapan kosong yang memohon
Doa-doa yang terucap
Detak jantung yang melambat
Tarikan nafas yang tersendat
Lemah lunglai menyisakan isakan
Dalam tenang penuhi panggilan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline