Lihat ke Halaman Asli

Jiwa dan Raga Indonesia

Diperbarui: 5 Oktober 2022   16:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Semula, kalimat Jiwa dan Raga Indonesia akan saya jadikan judul puisi. Tapi kemudian saya lebih tertarik untuk judul tulisan ini, setelah saya benar-benar menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan memahami kata demi kata dari lirik lagu tersebut. Saya menangis, sangat merinding hingga terasa bergetar tubuh saya menjiwai lagu sakral harta terbesar Indonesia itu. 

Sungguh luar biasa sang komponis yg menginspirasi terciptanya lagu Indonesia Raya. Betapa bangganya beliau  dengan Indonesia, terlahir di sana, berdiri tegak menyerukan Indonesia bersatu. Hiduplah tanahku, hiduplah negeriku. Bangsaku, rakyatku, semuanya. Bangunlah jiwanya, bangunlah badannya, untuk Indonesia Raya. 

Setelah merdeka tanahku dan negeriku yang kucinta harapan besar hiduplah Indonesia Raya. Begitulah kira-kira makna yang terkandung dalam sebuah karya besar, ungkapan rasa syukur dan semangat mempertahankan kemerdekaan tercurah dalam sebuah lagu. Lagu kebangsaan yang tidak akan mungkin  diganti barang sehurufpun.
Semangat patriotik dalam jiwanya, semangat membangun badannya, untuk Indonesia tercinta, masihkah tumbuh pada penghuninya sekarang...?
Sayapun kembali menangis, bergetar hati saya, gemetar tubuh saya, ketika menyanyikan lagu Ibu Pertiwi :

" Kulihat ibu pertiwi
Sedang bersusah hati
Air matanya berlinang
Mas intannya terkenang
Hutan gunung sawah lautan
Simpanan kekayaan
Kini ibu sedang lara
Merintih dan berdoa  "

Semoga bangkit kembali jiwa-jiwa dan raga-raga untuk membangun Indonesia yang sedang lara, merintih dan berdoa.
Bersatu sekuat tenaga untuk membangun bangsa. Agar kuat jiwa dan raga.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline