Lihat ke Halaman Asli

Urgensi Bersih Pantai dan Tanam Bakau untuk Kelestarian Ekosistem Daerah Perairan

Diperbarui: 20 Mei 2022   19:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi pribadi

Menurut Yuwono (1992), Pantai adalah jalur yang merupakan batas antara darat dan laut, diukur pada saat pasang tertinggi dan surut terendah, dipengaruhi oleh fisik laut dan sosial ekonomi bahari, sedangkan ke arah darat dibatasi oleh proses alami dan kegiatan manusia di lingkungan darat. 

Kata mangrove/bakau berasal dari bahasa latin yaitu Rhizophora sp (bakau). Menurut MacKinnon (2000) hutan mangrove adalah nama kolektif untuk vegetasi pohon yang menempati pantai berlumpur di dalam wilayah pasang surut, dari tingkat air pasang tertinggi sampai tingkat air surut terendah. 

Jadi bisa dikatakan hutan mangrove itu merupakan sekumpulan tanaman bakau yang ditanam di daerah pantai atau pesisir.

Dokumentasi pribadi

Agenda bersih pantai yang dimaksud pada pembahasan kali ini ialah membersihkan sampah plastik yang ada di daerah pantai, karena plastik merupakan sampah yang membutuhkan waktu sampai ratusan tahun untuk dapat terurai secara alami.

Indonesia merupakan negara yang wilayahnya didominasi oleh laut, yaitu mencapai 3.257.357 km (atau 62% dari total luas wilayah negara) dengan 17.500 pulau, bergaris pantai sepanjang 81.000 km.

Dengan laut yang sangat luas tersebut. Indonesia memiliki 8.500 spesies ikan, 555 spesies rumput laut, 950 biota terumbu karang, sehingga 37% spesies ikan dunia berada di Indonesia.

Dengan kekayaan lautnya yang luar biasa, akan sangat disayangkan apabila kekayaan tersebut tercemar oleh limbah sampah plastik yang ada di laut dan pantai. Karena sampah plastik yang masuk ke daerah laut dan pantai akan merusak habitat dari spesies-spesies makhluk hidup di daerah perairan tersebut.

Selain itu ketika sampah plastik tersebut termakan oleh makhluk hidup yang ada di laut hal tersebut tidak hanya memberikan dampak bahaya pada spesies-spesies laut saja, akan tetapi juga dapat memberikan dampak negatif bagi manusia. 

Misalnya ada ikan di laut yang tercemar sampah plastik, kemudian sampah tersebut termakan oleh ikan itu, ketika ada orang yang menangkap ikan tersebut dan mengkonsumsinya, kandungan plastik yang ada di dalam tubuh ikan memiliki potensi yang besar untuk masuk ke dalam tubuh orang yang mengkonsumsinya, sehingga dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti kanker dan penyakit bahaya lainnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline