Pemberitaan bebasnya saiful jamil, artis dangdut yang lagunya tidak begitu dikenal, bahkan tidak pernah membuat album lagu danggut yang karyanya akan dikenang abadi seperti lagu-lagu karya Rhoma irama, lagu yang dikenal seperti darah muda, begadang dan judi serta lagu-lagu rhoma lainnya yang liriknya mengandung makna dan ajaran, yang sosoknya menjadi panutan dan idola penyanyi.
Saeful jamil penyanyi dangdut mantan narapidana yang terkenal karena perilakunya yang menyimpang dengan memperkosa seorang bocah (paedofil) menjalani hukuman penjara hampir 5 tahun, dipenjara penulis yakin SJ sendiri menyadari kesalahannya dan bertobat untuk tidak lagi melakukan kejahatan yang serupa, bahkan ada harapan penjara harusnya busa membuatnya menjadi normal kembali,
walaupun kita tahu berbagai rumor yang terjadi kerasnya kehidupan didalam penjara, bisa jadi seorang yang tadinya normal dalam orientasi seksualnya, ketika masuk penjara malah berubah orientasi seksualnya, karena keterbatasan dan kondisi yang ada di Lapas negeri kta yang sangat tidak layak dan memprihatinkan kondisiinya.
Pembebasan SJ yang diliput secara berlebihan oleh media massa, yang dalam liputannya melebihi atlet pemegang medali olimpiade atau pahlawan bidang lainnya, yang terkadang akal sehat kita dikalahkan oleh biasnya media massa yang lebih mementingkan kepentingan uang dibandingkan etika dan moral bangsa yang semakin mengkhawatirkan.
Glorifikasi kasus SJ yang sangat melukai korbannya baik secara fisik dan psikologis harus dijadikan pertimbangan oleh para pihak yang sengaja membuat heboh, para pihak yang saya yakin SJnya sendiri bahkan tidak sadar dan akan seheboh ini bahkan dibuatkan petisi menolak kehadiran SJ, setelah desakan masyarakat dan netizen rekan artis dan stasiun TV yang telah membuat Pansos buat SJ meminta maaf secara terbuka.
Bangsa atau sebagian masyrakat kita terkenal sebagai bangsa pemaaf, banyak kasus diluar hukum bisa diselesaikan dengan musyawarah dan kekeluargaan/Ishlah, tentunya tidak semua kasus bisa diselesaikan diuar hukum, kasus politik dan kasus SARA biasanya diselesaikan diluar pengadilan dengan cara rekonsilias dan rehabilitasi, kasus pembunuhan PKI dan kasus politik lainnya misalnya.
Kasus SJ sebenatnya udah selesai kalau para pihak yang diluar akal sehat tidak bermain untuk kepentingan sendiri menyadari akan sensitifitas kasusnya sehungga tdak ada gloirifikasi didalam kasusnya
Ingat kata-kata almarhum gusdur ketika ditanya oleh andy f noya di acara kick andy, tentang perilaku para tokoh yang melengserkan dirinya dari kursi presiden jawabannya MEMAAFKAN ORANGNYA TIDAK MELUPAKAN KASUSNYA, kalimat ini sangat tepat buat kasus SJ semoga kita bisa mengambil hikmahnya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H