Pembuatan dan penggunaan kartu warna-warni yang dilakukan penulis terinspirasi dari salah satu group komunitas guru yang ada di media sosial facebook. Namun penulis mengadopsi dan mengadaptasinya agar tidak dikatakan "menjiplak" karya orang lain.
Ada 4 buah kartu yang dibuat, yaitu kartu hijau, kuning, merah dan hijau. Kartu hijau, artinya siswa sudah mengerti materi yang dijelaskan, guru boleh melanjutkan materi pelajaran. Kartu kuning, artinya siswa belum mengerti materi yang dijelaskan, guru harus mengulang atau menjelaskan kembali materi pelajaran. Kartu merah, artinya siswa tidak mengerti apa yang dijelaskan, guru tidak boleh menlanjutkan materi pelajaran. Kartu putih, artinya siswa tidak tahu atau bingung, apakah mengerti, belum mengerti, atau tidak mengerti apa yang dijelaskan, guru harus memberi perlakuan khusus atau bimbingan khusus pada siswa ini.
Dalam penggunaannya di dalam kelas, ternyata respon siswa menanggapi secara bervariasi pada setiap kelas yang diajar penulis. Ada kelas yang siswanya merespon dengan menunjukkan kartu hijau semua, kuning semua atau campuran (hijau, kuning ada). Bahkan ada kelas yang sebagian siswanya menunjukkan kartu merah dan putih.
Ini memberi gambaran kepada guru, bahwa tingkat pemahaman siswa terhadap materi pelajaran tidak sama antara kelas yang satu dengan kelas lainnya. Lalu bagaimana cara mengatasi "kenyataan" yang seperti ini?, sebagai sesama guru mungkin ada respon/masukan yang bisa mengatasi permasalahan di atas.
Terima kasih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H