Lihat ke Halaman Asli

Pengalaman Sang Professor Bertemu dengan Rasulullah Saw (Sebuah Kisah Nyata)

Diperbarui: 26 Juni 2015   02:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Makam Rasulullah Saw

[caption id="" align="aligncenter" width="500" caption="Makam Rasulullah Saw"][/caption]

Doa pembersih jiwa dari pembimbing Sang Prof

(Al Habib Syaikh Abdul Madjid Ma’roef R.A)

“Allohumma yaa waahidu yaa ahad, yaa wajidu yaa jawaad, sholi wasallim wa baarik ‘ala sayyidinaa muhammmadin wa ala ‘ala ali sayyidina muhammad, fii kullilamhatin wanafasim bi ‘adadi ma’luumaatillahi wa fuyudlotihi wa amdadih“

###

Tidak terasa linangan air mata menetes dipipi penulis, tulisan yang sangat memilukan dan menyayat hati, membaca satu persatu rangkaian bait yang Beliau tulis, begitu indah kisah ini terjadi, menjadikan iri bagi siapa saja yang membacanya.

Kisah ini terjadi Rabu, 16April 1996 menceritakan Beliau Sang Prof bertemu dengan Rasulullah Saw melalui mimpi.

Semestinya pengalaman ini tersimpan rapat dan tak boleh dibagikan, tapi kami berharap semoga oleh-oleh kisah Sang Prof di bulan Ramadhan yang penuh berkah ini menjadi pelajaran hidup yang berarti bagi kita semua.

####

MUNAFIKKAH DIRIKU?

Tak pantas diriku yang hina ini bersimpuh dan tunduk dihadapanmu YAA RASULULLAH.

Alangkah kotor dan hinanya diri ini tak pantas untuk menemui dan bersimpuh keharibaan PADUKA YA RASUL.

Terlalu kotor bibir dan hati ini untuk menyebut dan mencintai PADUKA.

Dengan uraian air mata ini kupersembahkan pada PADUKA rasa cinta dari ummatMu yang hina dan dholim ini,

Terimalah Yaa Rasul walau tiada arti bagi PADUKA,

Terasa munafik diri ini YA RASUL,

Hatiku beku, buta tidak mampu menghadap kepada ALLAH TUHAN PENCIPTA,

Kutaruh dimana hati dan jiwa ini?

Tuntun dan bimbinglah kami YA SAYYIDI.. YA RASULULLAH menuju keharibaanNya.

YA RASULULLAH sebenarnya aku malu untuk menulis kisah ini, karena aku takut melupakan kasih sayang PADUKA pada hamba yang hina ini.

Yaa Allah ampunilah kami yang selalu dosa.

Yaa Rasulullah syafaatilah ummatmu ini.

Yaa Ghooust hadza-zaman bimbinglah jiwa yang kotor ini.

Yaa Allah tetapkan jiwa dan hati ini untuk senantiasa berjuang dibelakang beliau.

###

Kisah ini terjadi malam Rabu,16 April 1996

Saya yang hina bermimpi bertemu yang mulia Rasulullah Saw:

Beliau bersabda,

Bagaimana cintamu kepada Rasulullah Saw bila dibandingkan dengan negara dunia seisinya?

“Spontan sambil menangis ku rangkul kaki Beliau, sambilku ucap aku akan memilih cinta kepadaMU YA RASULULLAH” (YA ALLAH tetapkan hatiku ini YA ALLAH).

Maka seketika itu RASULULLAH meninggalkan diriku sendiri.

Tak terasa air mata kehinaan ini mengalir kembali karena merasa ditinggal Paduka yang Mulya sebab kemunafekan diri ini.

Saat itu terasa sangat hina, tiada arti diri ini terasa ingin mati saja dari pada aku begini.

Ya Rasulullah Ternyata KAU tidak tega pada yang hina ini sehingga Kau datangi aku lagi, seraya Beliau berkata:

Apa yang kau inginkan Surga?

“Maka ku jawab, Tidak Ya Rosul, aku mengabdi hanya untuk ALLAH dan untuk mengikuti Paduka. tujuanku hanya ALLAH dan Paduka.”

Maka Beliau bersabda lagi:

Apa kau menginginkan pahala dan martabat yang tinggi?

“Maka kujawab seperti semula.”

Sekali lagi Beliau bersabda lagi:

Apa kau ingin selamat dari api neraka?

“Maka sekali lagi kujawab seperti semula.”

Maka setelah itu dengan penuh kasih sayang dipeluklah diri yang hina, kotor dan dholim ini, seraya bersabdaBENAR KAMU tapi hanya sedikit sekali orang yang hatinya benar benar merasa demikian.

Tak terasa semakin deras air mata ini karena tak pantas diriku seperti itu,

Dan tak terasa pula aku menjerit sehingga terbangun dari kisah dan mimpi indah itu.

###

Ya Rasulullah….

Jangan campakkan diri yang hina dan dholim ini, keluarga dan ahliku serta teman seperjuangan,

Biarlah diri ini hancur asal jangan kau hindari dan kau campakkan,

Tegakah Kau Ya Sayyidi.. Ya Rasulullah...

YA ALLAH tetapkanlah hati dan jiwaku ini sampai aku kembali keharibaanMu.

Ya Ayyuhal Ghoust apa jadinya diriku ini tanpa Kau, bimbinglah kami didiklah kami agar hidup ini berarti.

YA ALLAH YA ROBBI

Semuanya ini tiada arti tanpa ijin dan kehendakmu, karena digenggamanMU semuanya terjadi.

YA ALLAH YA ROHMAN YA ROHIM…

Sungguh takut sekali,

Kami tidak ada apa apanya hapus saja semua kisah itu,

Diri ini lebih baik lebur tidak membekas,

Andaikan besok di neraka selama lamanya dan jauh dariMu dan Rasulullah,

Aku tetap hambaMu dan apapun aku milik MU Ya Robbi!

YA ALLAH leburkanlah diri dan jiwa ini ke IRODATMU,

Biar aku lenyap sehingga hanya ENGKAULAH YANG ADA,

Penipukah aku? apa arti kisah tersebut? bohong, bohonglah aku.

Maafkan aku, karena aku bukan siapa siapa dan bukan apa apa.

(hamba penipu, kotor dan hina)

========================================================================

Catatan kelam perjalanan hidup dari si fakir yang hina

Dalam bumi kerendahan, 13 Agustus 2011

[TELKOMSEL RAMADHANKU]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline