Lihat ke Halaman Asli

Matilah Kamu Selama 30 Menit!

Diperbarui: 26 Juni 2015   10:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Matilah Kamu Selama 30 Menit! Mengapa 30 menit? apa rahasianya?

Mungkin sebagian besar bertanya-tanya, mengapa kita diharuskan melatih nol (mati) selama kurang lebih 30 menit setiap hari? bahkan dianjurkan membaca nidak Yaa Sayyidii Yaa Rosululloh” kurang lebih 30 menit setiap hari.

Apa rahasia dibalik itu semua?

Lagi-lagi kali ini kami akan membedah penalaran melalui pintu logika membongkar rahasia dibalik 30 menit. Akan tetapi sebelum kita masuk dalam ranah membedah rahasia dibalik 30 menit, tapi sebelum itu mari kita sejenak merenung.

Apa yang akan terjadi apabila kita tidak bisa bernafas? denyut jantung kita tiba-tiba berhenti berdetak? Lalu aliran darah mengalir tidak normal didalam tubuh, sehingga cuci darahpun menjadi suatu pilihan wajib agar terus bertahan hidup? Lalu berapa banyak anggaran dana apabila satu kali cuci darah menghabiskan uang 2 juta setiap 3 hari sekali untuk cuci darah? Begitupula dengan mata, apa yang terjadi urat syaraf mata kita terputus sehingga mata tidak bisa melihat? Atau lebih-lebih lagi nikmat iman telah dicabut didalam hati kita? Apa yang akan terjadi? hancur sudah hidup kita sehingga hidup kita tiada manfaat dan tiada arti sama sekali apabila kita tidak beriman.

Maka orang yang tahu diri pasti dia akan berterima kasih dan bersyukur dengan nikmat-nikmat yang telah diberikan!.

Pernahkah kita berpikir untuk mensyukuri dan menzakati itu semua? Dholim amat apabila kita tidak bersyukur kepadaNya?

Dia yang memberikan memberikan nikmat kepada kita tapi lupa!.
Dia yang menghidupkan kita, tapi seolah-olah kita merasa hidup!.
Dia yang memberi nikmat iman, tapi seolah olah kita merasa beriman!.

Lalu dimana akal sehat kita? dan siapa dibalik itu semua? hanya hati yang bersih dan jernih bisa merasakan!.

Maka mutlak zakat waktu harus ada!. Agar kita selalu beryukur dan tidak menjadi orang yang sombong merasa “AKU” dihadapanNya.

Lalu apa yang dimaksud zakat waktu itu? yaitu zakat meniadakan diri sehingga didalam hati benar-benar nol, mati, istighroq tidak merasa memiliki apa-apa atau dalam istilah wahidiyah itu Billah. Dengan metode yang sudah diajarkan pada postingan sebelumnya (lihat Metode Tidurnya Ashabul Kahfi)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline