Lihat ke Halaman Asli

HSB

Belajar Trading

Menguasai Psikologi Trading dengan Mental Pemenang

Diperbarui: 4 Maret 2020   15:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Source: 99design.com

Trading di forex memiliki tingkat kesulitan tinggi dan memerlukan waktu yang lama untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Menjadi seorang trader profesional adalah salah satu profesi dimana pentingnya untuk selalu refleksi mental dan cara berpikir diri seseorang.

Oleh karena itu mental atau aspek psikologi yang terasah diperlukan oleh seorang trader untuk berhasil.

Yakin Dengan Strategi Sendiri Dan Konfirmasi Dengan Beberapa Kali Trading

Trader biasanya mencari materi pembelajaran forex sebanyak-banyaknya. Materi-materi tersebut dapat diperoleh dari buku, seminar, training dan lain-lain. Setelah memperoleh informasi sebanyak-banyaknya maka terbentuklah fondasi trading di pikiran trader.

Kemudian dengan fondasi tersebut, seorang trader akan mulai trading di dunia nyata. Tentu saja trader itu akan menemui keberhasilan dan kegagalan. Saat menemui kegagalan untuk pertama kalinya, hal ini akan mempengaruhi mental trader. Bagi trader yang tidak berhasil mengendalikan emosinya, ia akan merasa segala sesuatu yang dipelajarinya tidak berguna. 

Saat fase ini, trader pemula biasanya terus mengubah dan mencari strategi yang lebih baik dengan menganalisa kesalahan sebelumnya. Kemudian menggunakan hasil analisa untuk menyusun strategi untuk mengantisipasi trading berikutnya.

Karena harga di pasar bergerak secara acak, maka perlu untuk melakukan beberapa kali trading untuk mengetes strategi tersebut apakah dapat memperoleh peluang yang lebih banyak. Kesalahan yang banyak dibuat oleh trader pemula adalah mengganti strategi terlalu cepat sebelum membuktikan dari beberapa kali trading apakah strategi tersebut memiliki rasio win yang lebih banyak dibandingkan rasio loss. 

Trading Terlalu Konservatif Dan Menghindari Risiko 

Seringkali harga akan bergerak di luar prediksi yang dibuat trader. Karena terlalu khawatir, maka seorang trader mengubah strategi tradingnya menjadi lebih konservatif, bahkan terkadang terlalu konservatif. Terlalu konservatif dapat mengikis kepercayaan diri seorang trader untuk mengambil risiko.

Ketika akan membuka posisi jual atau beli, trader akan memikirkan risiko yang dihadapi oleh margin. Sebelumnya trader itu sudah menentukan rencana strategi termasuk angka stop loss yang siap dihadapi. Namun karena takut akan kehilangan margin yang banyak, maka trader berubah pikiran dan mengganti angka stop loss menjadi terlalu dekat dengan harga entry. Dan ternyata strategi dan analisa tersebut terbukti benar, namun karena takut menghadapi risiko, justru kehilangan kesempatan untuk memperoleh profit karena angka stop loss yang terpasang terlalu dekat dengan angka harga entry.

Begitu juga dengan strategi menempatkan take profit. Apabila sudah mencapai angka yang sudah dirancang di strategi maka tetap jalankan strategi tersebut. Menahan posisi padahal sudah mencapai profit yang sudah direncanakan hanya untuk berharap memperoleh profit yang lebih tinggi berarti trader tidak mengikuti rencana semula dan justru membawa risiko yang lebih tinggi.

Hentikan Mencerna Terlalu Banyak Informasi

Trader dapat menemukan segala jenis analisa dan opini di internet yang akan mempengaruhi keputusan apa yang akan mereka buat. Namun terlalu banyak mencerna informasi justru menjadi noise untuk trader sehingga tidak efektif. 

Maka trader harus memberanikan diri untuk menghentikan mencari terlalu banyak informasi dan yakin pada strategi yang sudah diterapkan. Dan seperti yang tertulis di atas, lakukan beberapa kali trading untuk mengetahui peluang win apakah lebih banyak dibanding strategi lainnya. 

Tidak Takut Mengakui Kesalahan

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline