Lihat ke Halaman Asli

Herry B Sancoko

Alumnus UGM, tinggal di Sydney

HL atau Tidak Itu Urusan Misi Admin Kompasiana

Diperbarui: 24 Juni 2015   07:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1380627749491559708

[caption id="attachment_282487" align="alignnone" width="640" caption="Buku tulisan keroyokan blogger kompasiana menempati rak Best Seller. Foto: Surani Wahyu Jatmiko."][/caption]

BANYAK teman kompasianer yang mempersoalkan masalah HL, Highlight atau yang ter... ter... lainnya. Beberapa tulisan dilayangkan sebagai tanda protes pada Admin kompasiana dengan mengajukan berbagai pendapat dan alasannya.  Sepertinya semua tulisan bernada protes itu masuk akal dan Admin dinilai tidak netral, fair, pilih kasih, tidak obyektif, tendesius, kurang wawasan dan sebagainya.

Kritikan pada kompasiana yang paling sering dilontarkan adalah masalah penempatan HL untuk artikel yang dinilai tidak begitu berbobot, bahkan dengan tata bahasa dan EYD yang belum tertata. Artikel yang menurut kompasianer tidak layak untuk nongkrong di posisi HL. Dan lalu membandingkan artikel-artikel lain yang lebih berbobot malah hl alias hanya lewat.

Persoalan masalah HL lainnnya adalah artikel yang meliput luar negeri. Ada yang berkomentar, kalau nulis tentang luar negeri dan jadi HL harus siap untuk di-bully. Karena di-bully, ada kompasianer yang mengundurkan diri dari blog keroyokan ini setelah artikel tentang luar negerinya dapat bully-an. Entah informasi ini entah benar atau tidak.

Ada juga kompasianer yang menilai bahwa pihak Admin kompasiana tidak netral dengan pemilihan HL-nya. Artikel yang menjadi HL karena penulisnya dekat dengan Admin dan dikenal baik. Mutu kompasiana dianggap telah turun karena menempatkan HL sebagai cover kompasiana dengan artikel-artikel yang tidak didasarkan pada penilaian obyektif tapi pada pilihan subyektif masalah suka apa tidak dengan penulisnya.

Itu sebagian saja yang bisa saya tangkap tentang kritikan-kritikan kompasianer dalam masalah penempatan HL.

Perlu disadari bahwa kompasiana adalah blogger keroyokan.  Penulisnya terdiri dari berbagai level ketrampilan menulis, pengalaman, pendidikan dan sebagainya. Perbedaan yang punya jenjang lebar tersebut tentunya tidak mudah bagi Admin untuk memutuskan kriteria khusus tentang layak atau tidaknya sebuah artikel untuk nongkrong di HL.

Jika yang dijadikan kriteria hanya tulisan yang berkualitas isinya, punya mutu dalam tata penulisan, ada kedalaman dan lain-lain sebagaimana layaknya artikel yang ditulis oleh penulis sudah jadi dan profesional, maka Admin mungkin akan relatif lebih mudah menentukan apakah artikel tersebut layak HL atau tidaknya.  Tentunya tidak sukar bagi Admin untuk mengesampingkan tulisan-tulisan yang tidak memenuhi kriteria tersebut. Apalagi yang tatabahasa atau EYD-nya amburadul.

Tapi kembali ke misi kompasiana tentang sharing dan connecting - yang tentu saja bisa diterjemahkan sebagai suatu wadah yang tidak memandang kesenioran.  Siapapun boleh share dan connect terlepas latar belakang pendidikan, pengalaman hidup, tingkat ketrampilan menulis dan sebagainya.  Kompasiana adalah blogger para penulis dengan latar belakang beda-beda tapi punya satu kemauan yang sama yakni sharing dan connecting.

Oleh sebab itulah, bisa dimengerti jika Admin kompasiana dihadapkan pada keputusan sulit dalam menjembatan jenjang perbedaan penulis itu.  Sesuai dengan misinya, maka pemilihan artikel yang masuk HL mau tidak mau harus mencerminkan jenjang perbedaan itu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline