Lihat ke Halaman Asli

Yuhesti Mora

Pecinta Science dan Fiksi. Fans berat Haruki Murakami...

Beberapa Jam Menerjemahkan Pikiran-pikiran Sendiri dan (Mungkin) Diri Sendiri (?)

Diperbarui: 3 September 2020   19:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Membaca Diri Sendiri | hewaitsadi.wordpress.com

Aku lupa tepatnya kapan

Aku melihat kucing tetangga berak di atas atap

(Ya, aku tahu ini bukan cerita yang renyah untuk dicerna sebagai sarapan atau makan malam)

Namun apa kau tahu bahwa betapa sulitnya aku menerima mengapa kaki depannya mengais-ngais seng yang padat dan keras seolah-olah ada hamparan pasir di sana

Aku tak habis pikir hingga berhari-hari sampai hari ini

(Apa gunanya insting jika tidak mampu membedakan seng dan pasir?)

Dan aku seratus persen yakin bahwa segera kau membaca ini kau tak akan sabar berkomentar soal akal dan bla bla bla lainnya seolah-olah aku tidak tahu itu sebelumnya

(Sejujurnya aku suka sekali berpikir. Berpikir adalah cara terbaik untuk mengetahui bahwa di dalam kepala ada sesuatu yang memproses pikiran dan itu cara terbaik untuk mencintai diri sendiri)

Namun sayang sekali sekarang aku sedang malas berbicara

Walaupun ada banyak hal yang kupikirkan misalnya tentang perilaku kucing yang berak di atas atap itu

Atau hal-hal lain yang biasanya rutin kutanyakan di Quora

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline