Waktu itu
Aku hanya hendak menghapus air matamu di salah satu sudut cafe kota Bandung.
Karena itu kubawakan sehelai tisu.
Kota ini sudah cukup basah karena hujan datang berturut-turut selama seminggu.
Tetapi,
Yang kamu inginkan aku menghapus sedihmu.
Sungguh sayang,
Karena seberapa banyak pun helai tisu kuberi, itu tidak akan mampu menghapus kenyataan bahwa kamu bersedih hari itu.
Kamu bertanya bagaimana cara melupakannya.
Aku ingin mengatakan:
Bukankah aku pernah mengajukan pertanyaan yang serupa kepadamu tentang bagaimana cara aku melupakanmu?