Lihat ke Halaman Asli

Yuhesti Mora

Pecinta Science dan Fiksi. Fans berat Haruki Murakami...

Aku Ingin Pulang

Diperbarui: 12 Maret 2016   15:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ibu, ayah, aku ingin pulang.

Pulang ke singgasana kecil kita, ingin bercengkerama lagi seperti layaknya terakhir kali yang membekas dalam ingatan.

Aku hanya ingin pulang. Setelah lelah kaki berjalan sendirian di tanah orang. Aku memutuskan ingin pulang. Setelah lelah rindu membuat diri pelan-pelan menjadi rapuh. Aku ingin pulang. Aku ingin mencari lagi alasan mengapa aku harus pergi. Karena kepergian ini hanya memberiku alasan mengapa aku harus pulang.

Lalu, kalian bertanya (lagi) mengapa kau harus pulang, nak?

Tidak cukupkah rindu kujadikan sebagai alasan untuk pulang?

Kalian terdiam. Aku menangis dalam diam.

Selang beberapa saat kita hanya mendengar nafas masing-masing yang dihela panjang dan berat. Mencoba memahami, mencoba menyelami, mencoba merasuki alam pikiran masing-masing.

Aku hanya ingin pulang. Tidak ada pendamping hidup yang ingin kukenalkan, tidak ada harta yang bisa kalian banggakan di kampung. Hanya membawa diriku saja sambil terus bertanya-tanya apakah aku masih seberarti dahulu?

Aku hanya ingin pulang. Aku sudah bosan berada di kota. Keramaiannya hanya membuatku merasa sendiri. Ini adalah perasaan kesepian yang hanya dirasakan orang-orang kota. Perasaan yang seperti handuk yang selalu basah. Aku menangis malam-malam, memeras perasaan yang sudah sedemikian berat oleh air mata. Oleh karena itu, aku ingin pulang.

Aku ingin pulang.

Sungguh seberat itukah permintaanku yang sederhana ini?

 

 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline