Lihat ke Halaman Asli

Uut63

Pendidik UPGRIS

Saatnya Melakukan Refleksi

Diperbarui: 1 Januari 2023   21:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Assalamu'alaikum, Selamat malam sahabat Kompasiana.

Kalender lama sudah saya tanggalkan dari dinding tempatnya bertengger selama setahun ini.

Siang tadi sudah saya pasang tanggalan baru. Segera kutandai Senin, Rabu dan Jumat. Saya berharap bisa mengikuti Gelombang 28 ini hingga tuntas. Semoga Allah meridloi. Rasanya sudah tidak sabar. Pelajaran apa ya yang akan pertama saya dapatkan? 

Hari ini tadi saya disibukkan dengan blog. Maksud saya, bagaimana saya bisa punya blog pribadi. Saya dapatkan secara tidak sengaja, ketika saya hendak merespons Puisi Cak Imin. Tetapi ketika malam ini saya hendak menulis di sana, kenapa tidak kutemui lagi. Ah... malangnya orang tua yang Gaptek.

Saya membaca CV Pak Mukminin. Hebat! Di usianya sekarang ini ketika beliau sudah harus pensiun,  capaiannya begitu banyak. Tentu saja saya malu. Ternyata begitu banyak waktu yang terbuang sayang. Saya hanya berkutat di dunia saya sendiri.

Persis di hari Ahad ini, di permulaan Tahun 2023, saya mencoba mengingat-ingat apa saja yang sudah saya lakukan. Alhamdulillah, meskipun tidak banyak, tetapi sangat berarti bagi saya sendiri. 

Setidaknya saya sudah menulis di Antologi yang dikuratori Bu Lilis. Saya sebenarnya berharap bisa bertemu di KOPDAR, tapi ternyata beliau tidak hadir. Saya ingin berterima kasih, saya menemukan sensasi aneh ketika menemukan tulisan saya diterbitkan dalam Antologi Guru Yang Mengesankan, dan Kasih Tak Sampai. Sebenarnya saya juga sudah mengirimkan Public Speaking: Merawat Talenta Anugerah Illahi. Tapi nyatanya hingga kini belum terbit.  Masih ada tulisan yang belum saya kirimkan untuk Antologi Wisata Nusantara, Peribahasa dalam Cerita, dan Aku dan Sahabatku.  

Keikutsertaan saya di KOPDAR berpengaruh besar. Saya tak lagi menyia-nyiakan waktu, segera saya tulis di Kompasiana sebagaimana yang diminta Grup, Sejenak Bersama Bu Dirjen, dan Ekspresi Budaya Melalui Kuliner. Baru satu yang saya angkat, Rondho Royal. Kelak masih akan saya lanjutkan dengan jenis-jenis Kudapan tradisional yang lain. Saya juga mencoba menulis Pantun, meski ternyata masih harus saya tulis lagi sesuai ketentuan. Masih ada satu, Kesan Pesan KOPDAR. Saya berharap bisa segera saya wujudkan. 

Kendala Gaptek Digital yang sering menghambat. Saya yakin, akan banyak teman membantu. Di usia 60 tahun, saya memang sudah mulai dihampiri mudah lupa.

Saya bayangkan, riset-riset sederhana yang saya lakukan akan bisa publish melalui Kompasiana, atau blog pribadi. Sementara selama ini hanya saya pergunakan untuk kepentingan memenuhi target BKD. Ah... ternyata ada media yang bisa saya pergunakan untuk berbagi.

Oh... ya, selain Artikel Ilmiah yang akan terbit di proceiding, juga saya berharap bisa saya kirim ke Jurnal. Yang jelas, saya sedang diliputi kegembiraan, dua Puisi: Marina, dan Serpihan Asa telah terbit di Antologi Tarian Laut yang dikomandani oleh Prof. Dr. Novi Anugerahjekti, M. Hum. Guru Besar Ilmu Sastra UNJ yang banyak membimbing saya berkarya. Tarian Laut yang dieditori beliau dkk ini ber-ISBN dan ber-HAKI. Alhamdulillah

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline