Lihat ke Halaman Asli

Tahan Nafasmu

Diperbarui: 24 Juni 2015   06:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Tahan nafasmu, kita pada turunan yang curam. Seperti roller coaster di dunia hiburan anak-anak. Sayangnya ini bukan untuk bersenang-senang. Dalam kehidupan yang nyata, ritme naik turun hidup seperti roller coaster itu. Sayang tak ada "fun" disana. Jerit ketakutan bahagiamu adalah nyata sebuah ketakutan dalam kehidupan nyata.

Tahan nafasmu, hentakan berita di koran itu bisa saja nyata, bisa juga dusta. Kau tak perlu terpukau. Bagi sebagian orang, hidup ini adalah gurau nyata. Kau bisa dalam kondisi di sinetron tak berujung. Bisa juga dalam action thriller movie yang tidak box office. Tapi itu adalah hidup di kehidupan yang nyata. Bagi Sang Maha  Sutradara, tak ada gurauan dalam kehidupan, karena hidup bukan senda gurau semata.

Tahan Nafasmu kawan, entah kita akan berakhir dimana. Kecangkan sabuk pengaman kita melaju dalam batas kecepatan yang aman.

Tahan Nafasmu Kawan, kita tak pernah sendiri  (Episode Yang Lain)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline