Lihat ke Halaman Asli

April Depan Pabrik Esemka Diresmikan, Jokowi Membangkitkan Zombie?

Diperbarui: 17 Maret 2016   15:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Pabrik Esemka di Boyolali masih berupa fondasi (sumber : solopos)"][/caption]Teka-teki penandatanganan MOU antara Indonesia dan Malaysia awal 2015 terjawab sudah. Letjen (Purn) Hendropriyono selaku pemilik PT Adiperkasa Citra Lestari bertemu CEO Proton Holding Berhad di Kuala Lumpur, Malaysia. Mereka menandatangani MOU antara kedua perusahaan itu disaksikan Presiden Indonesia Joko Widodo dan PM Malaysia Najib Razak. Waktu itu beredar rumor Hendropriyono akan menggandeng Proton dan Esemka untuk memproduksi mobil di Indonesia.

Saat ini pembangunan pabrik mobil Esemka sedang dikerjakan di Desa Demangan, Kecamatan Sambi, Boyolali, Jawa Tengah. Kabarnya investasinya menelan biaya Rp2,1 triliun. Pabrik akan beroperasi di bulan Juni tahun ini. Di belakang pendirian pabrik ini adalah Hendropriyono yang telah mengajak pihak Esemka untuk memproduksi mobil. Nama perusahaan Hendropriyono untuk proyek ini adalah PT Adiperkasa Citra Esemka.

Langkah ini terlihat janggal karena Esemka itu tidak pernah mempunyai desain mobil yang diproduksinya. Dari awal, kelahiran Esemka di tengah masyarakat Indonesia menimbulkan kontroversi. Esemka muncul ke dunia dari mobil buatan China. Menteri Pendidikan saat itu, M. Nuh membeli beberapa mobil dari China untuk dipakai pelatihan siswa SMK.

Mobil-mobil ini dibagikan ke berbagai SMK di Indonesia untuk dipreteli dan dirakit kembali oleh siswa SMK. Nasib berkata lain, mobil ini diminati Jokowi untuk dipakai sebagai mobil dinas ketika menjabat wali kota Solo. Maka dalam waktu singkat, nama Esemka melejit. Bengkel Bapak Sukiat tempat praktik kerja siswa SMK ini juga ikut terkenal.

Mobil Pembawa Berkah

Tidak bisa dipungkiri mobil Esemka ini membuat Jokowi dikenal dan menjadi media darling. Berkat Esemka ini Jokowi sekarang menjadi orang nomor satu di Indonesia. Ketika mobil Esemka digunakan Jokowi, beberapa pihak merasa Indonesia sebetulnya bisa membuat mobil. Tapi tidak termasuk saya. Bentuk Esemka memang dari luar terlihat bagus meskipun banyak dempul untuk membentuk sudut-sudut body

Mulai muncul harapan orang untuk bisa memproduksi mobil Esemka. Saat itu memang sedang terasa panas akibat rivalitas dengan Malaysia. Sedang ada sengketa perbatasan dan kepulauan. Malaysia dengan mobil Proton-nya sudah meninggalkan Indonesia. Mobnas Timor sudah ambruk diterpa krisis Asia.

Jokowi dari gelagatnya juga mengamini pembuatan mobnas Esemka ini. Rakyat semakin bersemangat menyambut harapan lahirnya mobil nasional yang diimpikan. Nantinya akan bisa berdiri dengan kepala tegak menghadapi panasnya rivalitas menghadapi Malaysia. Mobil Esemka dimintakan uji emisi di Jakarta. Rakyat sangat senang, merasa seolah-olah kemenangan semakin dekat. Padahal, uji emisi itu yang diuji adalah engine buatan negara lain. Masyarakat Solo merayakan uji emisi ini dengan karnaval meriah. Lolosnya uji emisi tidak menjamin mobil aman digunakan di jalan raya.

Mati Surinya Esemka

Kemenangan Jokowi dalam pilgub DKI implikasinya harus pindah ke Jakarta tanpa membawa Esemka. Kemenangan Jokowi dalam pilpres 2014 membangkitkan sedikit harapan bahwa beliau akan meneruskan program mobil nasionalnya dulu. Ternyata harapan tinggal harapan. Program mobil nasional memang tidak ada dalam rencana. Para taipan otomotif pun tidak ada yang berniat membuat mobil Esemka. Tim risetnya mungkin sudah tahu dari due dilligence bahwa Esemka itu sekedar mobil bohong-bohongan. Mantan Presiden BJ Habibie menyebutkan Esemka itu hanya mobil dolanan. Setelah itu Esemka mandeg ditinggalkan Jokowi.

Membangkitkan Zombie 

Mungkin pebisnis jeli melihat ada yang bisa dimanfaatkan dari bangkai Esemka ini. Maka ketika bersama Presiden Jokowi pergi ke Malaysia dijalinlah kerja sama dengan Proton untuk memproduksi mobil di Indonesia. Saat ini penjualan Proton seret sekali. Penjualan mobil Proton di Indonesia kalah dengan mobil Korea. Membuat mobil bisa dilakukan Proton, sedangkan menjualnya persoalan lain. Karena itu sinergi Proton dengan Esemka diharapkan bisa memperbaiki angka penjualan. Proton harus berpikir pragmatis.

Bekerja sama antara dua perusahaan pasti masing-masing memperhitungkan kelebihan yang dimiliki partnernya. Mereka tidak mau rugi. Sekarang ini Proton sudah berpengalaman membuat mobil. Berpenglaman membuat desain mobil dari tim engineering-nya sendiri. Esemka belum berpengalaman membuat mobil. Tidak mempunyai desain sendiri. Kalau begitu, kelebihan dari pihak Esemka apakah yang diharapkan Proton?

Menjual Obsesi

Esemka mempunyai kelebihan. Meskipun tidak pernah membuat mobil hasil desain sendiri, nama Esemka mempunyai tempat di hati masyarakat. Masyarakat mempunyai obsesi untuk memiliki pabrik mobil made in Indonesia. Obsesi yang tertanam di sanubari masyarakat ini akan membuat hati luluh ketika membuka kap mesin mobil dan di situ tertulis Eseemka made in Indonesia. Ini akan menjadi minyak pelumas untuk mendorong penjualan Proton.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline