Lihat ke Halaman Asli

Perjuangan Dakwah Islam Kalangan Tenaga Kerja Indonesia di Malaysia

Diperbarui: 25 Juni 2015   02:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13423712261149124276

Dakwah dalam makna harfiah berarti menyeru, menyampaikan, mengajak, melayani. Dakwah bukan bermakna arti konotasi negatif memberikan pemahaman, menyalahkan, menghujat atau apapun permasalahan dalam kehidupan spiritual sehari – hari setiap insan diatas bumi.

Dakwah dikalangan pekerja merupakan hal yang sulit dan kadangpula hal yang mudah untuk dilakukan atau dilaksanakan karena faktor kondisi lingkungan yang menyertainya. Perjuangan dakwah yang dilakukan oleh sekelompok masyarakat kecil atau organisasi sosial seperti Ikatan Pekerja Muslim Indonesia (IPMI) di Malaysia khususnya cabang Seberang Prai, Negeri Pulau Penang, Malaysia mempunyai arti tersendiri serta karakteristik tertentu. Seperti halnya kegiatan rohani dalam acara memperingati 1 Muharram 1433H atau bertepatan dengan 27 November 2011 dakwah yang mempunyai matlamat “Mengajak Untuk Meningkatkan Iman dan Taqwa di kalangan pekerja”.

Kasus Yang Sering Terjadi

Dakwah yang dilakukan ini tidak hanya untuk satu kaum dan etnik akan tetapi berbilang kaum dan etnik serta tidak hanya satu keimanan namun berbilang keimanan pun sangat diharapkan. Masalah – masalah yang umum dan mencuat dikalangan TKI adalah menjaga maruah (harga diri) bagi kaum wanita serta istqamah (teguh pendirian) pada kegiatan ibadah bagi kaum pria. Makin meningkatnya tingkat kegiatan yang menyimpang seperti adanya anak tanpa suami yang jelas sehingga menjurus untuk melakukan aborsi ataupun kasus pembuangan anak. Kasus – kasus ini sering terjadi karena tidak mampunya untuk menahan godaan dalam materi yaitu; UANG. Begitupula meningkatnya perkawinan yang tidak jelas, karena pergi untuk bekerja di Malaysia dengan meninggalkan anak dan suami akan tetapi justru mempunyai anak dengan ayah yang tidak jelas ataupun bukan dari suami/istri kewarganegaraan TKI tersebut. Sehingga masalah yang timbul adalah anak yang dibawa pulang ke kampungnya adalah anak yang tidak mempunyai asal – usul yang jelas. Hal ini menjadi masalah dan beban sosial yang berat di kampung halamannya. Begitupula kasus lain berupa tidak dibayarnya upah atau gaji pekerja oleh majikan serta tindakan asusila para majikan – majikan dan keluarganya.

Apa yang dapat dilakukan atau apa jawaban – jawaban dari segala bentuk masalah yang muncul untuk kasus seperti ini ?. Dalam pemikiran manusia sederhana selalu memberikan jawaban apabila kejadian atau permasalahan telah terjadi atau telah berlangsung. Dalam hal ini, peran dakwah mempunyai peran yang sangat penting. Penulis sangat terharu dan bangga oleh karena masih ada sekelompok orang yang masih berperan untuk menyampaikan pesan – pesan dakwah. Untuk pesan dakwah yang sangat praktis dan kontemporer di kalangan tenaga kerja Indonesia adalah pesan praktis dan mudah di mengerti juga disertai dengan kejadian yang ada disekitarnya.

IPMI

IPMI sebuah organisasi sosial Indonesia yang ada di Malaysia mencoba untuk melakukan dakwah tentang keimanan dan ketaqwaan.Dakwah – dakwah yang bersifat muamallah (hubungan sesama manusia) mempunyai tingkat tertinggi disamping Ibadah dan Akhlak walaupun semua ini merupakan hal yang sangat utama. Penulis sangat terkesan dengan pengurus IPMI Cabang Seberang Prai, Negeri Pulau Penang, Malaysia. Mengumpulkan dan mengajak pekerja – pekerja untuk kegiatan rikhlah (bertamasya sambil berdakwah) serta diiringi tausyiah merupakan hal yang sangat tepat, menurut Imam Mawardi yang juga merupakan ketua IPMI cabang Seberang Prai, Negeri Pulau Penang. Organisasi sosial kemasyarakatan dibentuk atas keprihatinan dan gejala yang selalu timbul di kalangan TKI. Namun terkadang para pekerja selalu akan melihat independensi organisasi tersebut untuk berperan dan bernaung dibawahnya. Perhatian dan pekanya sebuah organisasi sosial di luar negeri ini sangat diperlukan untuk mengatasi problema – problema yang ada di sekitar TKI karena TKI merupakan salah satu ataupun bahagian kecil dari aset negara yang perlu diperhatikan. Kepekaan ataupula rasa kepedulian yang harus ditunjukkan bukan dari pribadi, segelintir orang ataupula sekelompok orang yang selalu kita jumpai di negara kita sendiri dengan segala kepentingan yang ada didalamnya.

Penulis melihat keadaan yang berkembang pada saat ini, perbedaan pemikiran yang ada seperti terjadinya pemisahan antara pekerja TKI tingkat atasdan tingkat bawah atau dapat kita definisikan sebagai pekerja tingkat pendapatan tinggi dan tingkat pendapatan rendah. TKI pada tingkat atas, umumnya bekerja di sektor industri swasta padat modal atau lembaga perusahaan milik pemerintah Malaysia, dan TKI pada tingkat bawah umumnya bekerja di sektor padat karya atau operator pabrik, pembantu rumah tangga, pelayan restoran dan lainnya. Untuk menyatukan TKI pada tingkat atas yang rata – rata berpendidikan tinggi adalah bergelar doktor dan master tamatan eropa dan asia lainnya dengan TKI pada tingkat bawah yang mempunyai latar belakang pendidikan SMP (Sekolah Menengah Pertama) dan sebahagian besar SMA (Sekolah Menengah Atas) merupakan permasalahan yang sangat sulit.

Makin besarnya jurang pemisahan ini, membuat makin tingginya permasalahan sosial dikalangan TKI, dimana pekerja yang berpendidikan rendah akan semakin terpuruk dengan keadaan atau kebutuhan hidup yang tinggi. Mungkin ini yang harus diperhatikan bagi seluruh elemen masyarakat dan pemerintah, apakah perlu memberikan pelatihan ketrampilan atau kecakapan hidup atau juga pekerja berpendidikan tinggi memberikan pelatihan – pelatihan maupun ceramah agama.

Beberapa organisasi sosial dari negara kita yang ada di Malaysia sangat sulit untuk melakukan pemberdayaan TKI dikarenakan keterbatasan dana yang terkumpul, kesediaan waktu yang sangat sedikit atau sumber daya TKI yang ada masih rendah, sehingga segala bentuk kegiatan hanya bersifat sumbangan yang didapat dari TKI itu sendiri.

13423713081565865736

Kegiatan Bulanan Ceramah Agama yang dilakukan oleh IPMI Cabang Seberang Prai, Penang

Perjuangan Tanpa Pamrih

Apa yang menjadi cita – cita anda dalam organisasi sosial pekerja ini ?., pertanyaan yang diberikan kepada ketua IPMI Cabang Seberang Prai, Penang. Bapak Imam menjawab dengan ringkas: “DAKWAH !, saya berharap mereka kembali untuk mengingat tujuan mereka bekerja di negara tetangga ini dengan meninggalkan orang tua, anak, suami dan istri mereka untuk mendapatkan penghidupan yang layak dikampung mereka dan modal hidup mereka di masa tua dengan tenang.

13423714381855075426

Ketua IPMI Cabang Seberang Prai, Bapak Imam Mawardi (Kiri)

dan Ustad Narlis Labay (dikenal sebagai USTAD TKI dikalangan TKI Malaysia).

Coba anda bayangkan apabila terjadi masalah – masalah sosial seperti perceraian karena anak diluar pernikahan, kasus criminal atau pidana.., apa yang terjadi bagi bangsa Indonesia ???????…




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline