Lihat ke Halaman Asli

Hery Syofyan

TERVERIFIKASI

Wiraswasta

Eksklusif: BS Alias Bambang Suryo akhirnya Buka-Bukaan Soal Mafia Bola ?

Diperbarui: 11 Agustus 2015   23:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber foto : bola.tempo.co

Selamat siang simua, ada berita yang sebetulnya tidak terlalu mengejutkan tapi cukup mengagetkan karena dapat memperjelas siapa sebenarnya mantan perantara judi bola yang selama ini kita kenal sebagai Mr X atau "BS" itu, akhirnya semua itu terkuak dalam hasil wawancara eksklusif di Majalah Tempo edisi 27 Juli 2015 dimana yang bersangkutan akhirnya bersedia muncul ke publik dengan nama jelas/sebenarnya yaitu  Bambang Suryo.

Nama Bambang Suryo alias BS ini mencuat ke publik sekitar pertengahan juni lalu bersamaan dengan menyebarnya rekaman percakapan pertelpon antara BS dengan "Da", bandar judi bola asal Malaysia, dimana keduanya membicarakan perihal pertandingan antara timnas U-23 Indonesia versus Thailand, dan kemudian dilanjut saat melawan Vietnam pada ajang SEA Games 2015 di Singapura lalu, seperti kita ketahui dalam dua laga tersebut Indonesia memang keok dengan skor sama, yakni 0-5. sekaligus saat itu Bambang Suryo alias BS ini juga melaporkan bahwa adanya dugaan pengaturan pertandingan di Liga Indonesia dengan menyertakan barang bukti berupa daftar pertandingan yang sudah diatur kepada Bareskrim Polri.

Pada kesempatan wawancara majalah Tempo kemaren terkuak juga alasannya kenapa Bamabng Suryo alias BS ini akhirnya berani buka-bukaan? Karena mengangap judi bola itu sudah merusak persepakbolaan di Indonesia maka dia meminta agar semua orang yang pernah terlibat untuk dapat bertobat dan berharap pemerintah untuk benar-benar serius membongkar kasus mafia bola ini, yang tentunya dengan syarat tidak ada tendensi dendam pribadi antara pemerintah dan PSSI begitu juga dengan unsur dendam perorangan atau individu yang intinya PSSI harus dibersihkan.

Dan terungkap pula dalam wawancara tersebut bahwa sesungguhnya memang ada orang kuat yang berada dibelakang suburnya pasar taruhan pada laga sepakbola di Liga Indonesia seperti yang disampaikanya "Semua bandar judi yang datang harus datang ke Puang untuk kulonuwun," dan ternyata adapun yang dimaksud dengan orang kuat tersebut yang disebut Puang itu adalah Andi Darussaalam Tabusalla ? dan dijelaskan bahwa ADS adalah orang yang punya pengaruh besar untuk dapat memastikan klub/tim mana yang bisa diatur dan tidak bisa diatur hal ini tentu menjadi yang sangat penting bagi para Bandar.

Memang selama ini sosok Andi Darussalam sudah cukup dikenal dan bukan lagi menjadi baru dalam dunia persepakbolaan di Indonesia, beliau dulu pernah menjadi Direktur PT Liga Indonesia pada 2006-2011 sebagai penyelengara atau operator kompetisi Liga Super Indonesia kala itu, tapi yang mengejutkan seperti yang diberitakan adalah bahwa ternyata beliau juga mengakui bahwa mengenal para bandar judi bola tersebut, malahan ADS berangapan bahwa kedekatannya dengan bandar tersaebut justru menguntungkan Liga Indonesia seperti yang disampaikanya  "Karena mereka tidak berani main judi saat zaman Liga Super Indonesia," tuturnya tapi walupun begitu Andi Darussalam membantah dia menerima uang dari para bandar.tersebut "Apa sih untungnya makan duit seperti itu?" ucapnya dan tidak mau berkomentar soal tudingan aliran duit kepadanya seperti yang tertuang dalam edisi tempo kemaren..

Dalam wawancara tersebut juga diungkapkan bahwa leluasanya para Bandar judi itu bergerak karena memang ditolong oleh Andi Darussalam Tabusalla, mantan Direktur PT Liga Indonesia tersebut dan BS mengungkapkan salah satu contoh pertandingan yang diatur antara dia (BS) dan  Andi Darussalam, dengan bandar adalah ketika PSM Makassar melawan Persebaya Surabaya pada 20 Mei tahun lalu "Suapnya termahal sampai Rp 800 juta agar Makassar kalah," kata Bambang, dan diceritakan saat itu seorang bandar asal Malaysia bernama J beberapa kali bertemu dengan dia dan Andi Darussalam untuk mengatur pertandingan tersebut, Pertemuan pertama digelar di rumah makan Tesate Plaza Senayan sepekan sebelum pertandingan dan kemudian, rombongan bertemu di apartemen Andi Darussalam, disanalah, J menyerahkan uang Rp 100 juta sebagai tanda jadi pengaturan pertandingan.

Tapi hal itu pernah dibantah oleh Asisten Manajer Persebaya Surabaya periode 2014, Amran Said Ali, yang mengatakan sama sekali tidak kenal dengan Bambang Suryo. "Dia jangan asal ngomong, buktikan saja kalau Persebaya ikut terlibat," begitu juga dengan Direktur Klub Persatuan Sepak Bola Makassar, Sumirlan, yang mengatakan "Menyebut PSM Makassar menerima uang itu merusak harga diri warga Makassar. Saya meminta yang menuduh itu membuktikan bahwa kami menerima uang. Ini bisa pencemaran nama baik,"  dan untuk kasus ini setelah dikonfirmasi ke ADS beliau menolak untuk berkomentar hanya mengatakan  "Biarkan polisi yang mengusut," sementara kalau dikaitkan dengan pernyataan ADS beberapa waktu yang lalu pernah mengatakan membantah menerima uang dari bandar judi. "Saya tidak pernah menerima keuntungan dari bandar judi itu. Buat apa seperti itu," ujarnya, Juni 2015 namun beliau tidak membantah jika mengenal Bambang Suryo Alias BS sebagai perantara judi bola.

Kesimpulan dari apa yang ditulis diatas adalah sekarang semuanya menjadi semakin terang benderang tinggal kita menunggu bagaimana keseriusan dari  pihak Pemerintah /Kemenpora dan PSSI yang justru seharusnya lebih berkepentingan dalam mwnykapi merespon mengambil langkah-langkah strategis untuk menyelesaikan atau menindak lanjuti kasus amfia bola ini, jujur harus kita akui bahwa Kemenpora/PSSI terlihat lamban dalam merespon/mengungkap kasus ini termasuk juga dengan pihak kepolisian dalam hal memastikan apa kasus ini bisa dilanjutkan atau tidak.

Akibat dari kelambanan tersebut akhirnya menimbulkan keraguan ditengan masyarakat pecinta sepakbola dan bahkan menjadi senjata bagi sebagian orang yang tidak bisa menerima intervensi yang dilakukan pemerintah/Kemenpora dengan menggatakan ayo buktikan mana itu mafia bola jangan hanya “KATANYA” saja padahal semua yang dilakukan pemerintah/kemenpora adalah dalam rangka melakukan pembenahan tata kelola persepakbolaan yang memang dinilai stagnan perkembangannya terutama dalam hal perestasi timnas sepakbola Indonesia di ajang International yang semakin jauh dari kata membaik ditambah lagi dengan persoalan pengaturan skor dan sepakbola gajah yang pernah terjadi beberapa waktu yang lalu serta bebasnya para mafia bola bergentayangan dalam persepakbola dinegri ini.

Sekali lagi tentu kita semua beraharap adanya keseriusan dari semua pihak baik itu Pemerintah/Kemenpora, PSSI maupun pihak kepolisian dalam menangani persoalan Mafia Bola ini apa lagi seperti diketahui hal ini sudah pernah dilaporkan tim advokasi dari Bambang Suryo alias BS ke Bareskrim Mabes Polri pada bulan juni lalu (16/6) dengan didampingi sejumlah anggota lembaga bantuan hukum melaporkan adanya tindak pidana penyuapan di beberapa kasus persepakbolaan Indonesia dalam kurun tahun 2000 hingga 2015, dan kasus pengaturan skor antara tahun 2000-2010 dengan  menggunakan dana APBD dan berikutnya periode 2010-2015 berasal dari investor Malaysia berinisial DAS, dalam laporan tersebut turut dilampirkan data yang terlibat mulai dari manajer klub, pemain, dan beberapa pengurus Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) yang diduga melakukan pengaturan skor. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline