Lihat ke Halaman Asli

Hery Syofyan

TERVERIFIKASI

Wiraswasta

Madrid & Barca Hilangkan Logo Salib untuk Negara Timur Tengah, Bagaimana dengan Indonesia?

Diperbarui: 28 Januari 2017   12:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber foto : Tribun Sumsel - Tribunnews.com

Awan kelabu saat ini memang tengah menghampiri Real Madrid. Tim asuhan Zinedine Zidane ini baru saja tersingkir dari perempat final Copa del Rey. Real Mereka tersingkir setelah mereka kalah agregat 3-4 dari Celta Vigo. Kekalahan tersebut tentunya menghapus impian Real Madrid untuk dapat meraih tiga gelar sekaligus dalam semusim atau yang biasa disebut juga dengan treble winners, satu piala, yakni Copa del Rey

Ok, ada baiknya kita lupakan sejenak ‘musibah’ yang menimpa Madrit tersebut, mari kita lihat berita terbarunya. Baru saja beberapa hari yang lalu (24/1) seperti yang diberitakan ‘los blancos’ dikatakan akan mengubah ‘logo’ klubnya, namun ini hanya berlaku khusus bagi  penggemarnya di Timur Tengah. tepatnya hanya untuk enam negara kawasan teluk saja seperti Uni Emirat Arab, Arab Saudi, Kuwait, Qatar, Bahrain, dan Oman.

Tentu hal Ini menjadi sangat menarik, dan sekaligus juga pertanyaanya apa yang menyebabkan Real Madrid sampai harus menghapus gambar salib kecil symbol dari agama Nasrani tersebut? Padahal menurut sejarahnya lambang yang dimiliki Real Madrid itu sudah ada sejak tahun 1920-an, ketika Raja Spanyol Alfonsoke-13 memberi perlindungan dan menjadi patron atas klub tersebut.

Ternyata keputusan itu diambil, setelah mereka menjalin kesepakatan bisnis dengan salah satu produsen ‘pakaian’, Marka, sebuah perusahaan yang mengontrol distribusi produk-produk souvenir Madrid di Timur Tengah. Marka memang mendapatkan hak eksklusif untuk “memproduksi, mendistribusikan dan menjual produk Real Madrid” di berbagai negara Timur Tengah. khusunya negara Uni Emirat Arab, Arab Saudi, Qatar, Kuwait, Bahrain dan Oman.

Penghapusan tanda salib itu memang dilakukan dengan alasan yang berlandaskan atas azas ‘kepekaan budaya’ guna menghindari kontroversi, disamping itu juga semata-mata hanya merupakan langkah bisnis untuk dapat berekspansi ke seluruh dunia. Apa lagi grup ritel Marka dari Uni Emirat Arab tersebut memang dikatakan ‘siap’ menjual produk Los Blancos asal tidak bertanda sali

sumber foto : Sepakbola.com

Hal itu tentu dimaklumi Madrid demi menghindari kemungkinan kontroversi tentang ‘halal atau haramnya’ memakai produk tersebut, dan Marka sepertinya lebih memilih bermain di jalur aman ini. Toh juga Real Madrid  yang memiliki logo khusus tersebut.

Hal itu disampaikan langsung oleh Wakil Presiden Marka, Khaled al-Mheiri, yang mengatakan tanda salib itu sengaja dihapus, karena kawasan Timur Tengah merupakan negara mayoritas Muslim. "Kami harus berhati-hati karena di kawasan Teluk Persia, ada rasa sensitif mengenai produk-produk yang menggunakan tanda salib," ungkap Khalid. Dengan adanya kebijakan ini kedepan fans Madrid khususnya untuk di negara teluk, akan dapat membeli yersey Real Madrid tanpa ada logo dengan gambar salibnya.

Sesungguhnya penghapusan gambar ‘salib’ ini bukanlah menjadi barang baru atau  untuk yang pertama kalinya dilakukan oleh tim yang dibela Christiano Ronaldo tersebut. Klub raksasa Spanyol ini juga pernah melakuka hal yang sama yakni April 2012. Saat itu mereka mendirikan sebuah resort liburan di wilayah Uni Emirat Arab di tanah milik Emir Ras al-Khaimah. Sebagai salah satu kespakatan dan syarat perjanjiannya waktu itu adalah mengharuskan Real Madrid mencabut simbol salib di mahkota yang menjadi simbolnya selama ini.  

Berikutnya hal ini juga pernah dilakukan pada 2014 lalu, saat mereka mencapai kesepakatan kerjasama dengan National Bank of Dubai (NBD). mereka juga diharuskan ‘menghapus tanda salib’ dari mahkota di logo, hanya ketika logo tersebut dipakai oleh sponsor klub, Bank Nasional Abu Dhabi (NBAD).

Terkait dengan kebijakan baru menghapus lambang salib pada Jersey dan Souvenir pernak pernik klub ini. Memang harus diakui saat ini penjualan pernak-pernik,replika seragam atau suvenir sepakbola suah menjadi bisnis tersendiri bagi pengelola klub besar sepakbola.

Real Madrid dalam hal ini memang  termasuk salah satu klub sepak bola berpendapatan tertinggi, sama seperti Manchester United yang juga dikabarkan berhasil mengumpulkan dana besar dari bisnis ini. Mereka dikabarkan sukses menjual replika jersey dengan nama Paul Pogba. Hebatnya lagi hasil penjualan jersey terebut dikatakan bahkan melebihi harga pembelian Pogba dari Juventus beberapa waktu yang lalu Wow…???.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline