Lihat ke Halaman Asli

Hery Syofyan

TERVERIFIKASI

Wiraswasta

Ketika si Cantik Maria Sharapova Tidak Sengaja Mengkonsumsi Meldonium

Diperbarui: 7 Oktober 2016   09:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: www.cnn.com

Sebuah kisah menarik dari Maria Sharapova petenis cantik papan atas dunia asal Rusia, peraih lima gelar juara Grand Slam. Cerita ini berawal dari kegagalannya dalam melakukna tes doping pada saat ajang Australia Terbuka januari lalu, Akibat dari semua itu ia dikenakan sanksi oleh Federasi Tenis Internasional (ITF) karena terbukti mengonsumsi doping jenis Meldonium seperti yang disampaikannya kala itu “Saya gagal dalam tes doping dan siap bertanggung jawab sepenuhnya,” kata Sharapova

Sejenak kita kebelakang melihat profil dari Maria Sharapova di kancah persaingan petenis wanita dunia. Karir besarnya di dunia tenis wanita bermula dari saat ia masih berusia 17 tahun. Kala itu Maria Sharapova berhasil menjadi petenis putri Rusia pertama yang menjuarai Wimbledon tanhun 2004, ketika itu di final ia mengalahkan Serena Williams dengan kemenangan dua set langsung 6-1 6-4. Kemenangan ini sekaligus juga membuat Sharapova menjadi juara tenis wanita Wimbledon termuda ketiga setelah Lottie Dod dan Martina Hingis, selain itu ia juga tampil sebagai petenis termuda keempat yang menjuarai Grand Slam di Era Terbuka setelah Hingis, Monica Seles dan Tracy Austin

Setelah tidak tampil dalam kompetisi apapun juga selama proses kasus ini menimpanya (2016) , Peringkat dunianya pun melorot saat ini hanya berada di urutan 95 dunia. Posisinya ini jelas akan terus merosot sampai nantinya dia dapat kembali bertanding guna meraih poin memperbaiki peringkatnya di bulan April 2017 nanti sesuai dengan  hasil keputusan banding yang ia ajukan ke CAS (pengadilan Abiterase International)  bulan Juni lalu, dimana sebelumnya Sharapova dijatuhi hukuman oleh Federasi Tenis Internasional (ITF) berupa larangan bermain tenis selama dua tahun.

Setelah empat bulan menunggu, akhirnya CAS memutuskan untuk mengurangi masa hukumannya dari dua tahun menjadi 15 bulan. Dengan demikian Sharapova yang absen bermain sejak awal tahun 2016 lalu itu baru bisa bermain kembali di bulan April 2017 mendatang. Seperti diberitakan salah satu alasan CAS mengabulkan banding yang diajukanya tersebut adalah karena memang petenis 29 tahun itu dinilai tidak dengan sengaja mengonsumsi "meldonium', yang sesungguhnya baru di larang per Januari 2016 terebut sementara Sharapova sudah mengunakanya lebih dari 10 tahun karirnya yaitu sejak 2006. 


Apa itu Meldonium ?

Meldonium sesungguhnya adalah obat anti-iskemik yang membantu meningkatkan sirkulasi, terutama di bagian otak, dipakai juga untuk mengatasi masalah pada Jantung seperti angina (saat ada aliran darah terhambat ke Jantung, serangan Jantung, gagal Jantung, dan juga setelah stroke. Obat ini baru masuk secara resmi dalam daftar obat yang termasuk doping terlarang oleh International Tennis Federation (ITF) terhitung sejak 1 Januari 2016.

Sharapova mengenal meldonium ini sebagai obat anti-nyeri mildronate buatan Lativia. Obat ini memang hanya populer di Rusia dan Lithuania, Meldonium ini  tidak beredar di Amerika Serikat karena memang tidak mendapat persetujuan dari Food and Drug Administration. Menurut keterangannya ia mengonsumsi mildronate ini karena memang memiliki masalah dengan kesehatan. "Saya gampang sakit karena kekurangan magnesium, saja juga memiliki irama Jantung tak teratur, dan memiliki riwayat diabetes dalam keluarga," katanya.

Walau meldonium awalnya dipakai untuk mengobati gangguan Jantung, tapi dalam satu penelitian yang dilakukan pada hewan diketahui bahwa obat ini juga mempunyai efek anti diabetes pada metabolisme tikus. Karena meldonium memiliki efek metabolik, maka World Anti-Doping Agency (WADA) mengelompokkan obat ini sebagai metabolik modulator, masuk dalam kategori terlarang seperti insulin yang juga bisa dipakai untuk meningkatkan performa atlet.

www.zimbio.com

Menurut hasil penelitian yang dipublikasikan pada Desember 2015, menyebutkan, meldonium dapat menunjukkan peningkatan performa ketahanan atlet, meningkatkan rehabilitasi setelah olahraga, melawan stres, dan meningkatkan aktivasi fungsi sistem saraf pusat. Oleh karena itulah akhirnya, World Anti-Doping Agency (WADA) sebuah badan yang dibentuk untuk memerangi penggunaan obat-obatan terlarang dalam Olahraga, melarang pengunaan obat ini bagi atlit. 

Menurut WADA obat ini bersifat sama layaknya doping, menstimulus beberapa organ tubuh dan pikiran sehingga menimbulkan rasa tidak cepat lelah. WADA secara resmi baru menyatakan per 1 Januari 2016 obat jenis Meldonium ini dilarang digunakan. Sementara Sharapova mengaku sudah diberi obat tersebut oleh dokter keluarganya sejak dari tahun 2006 sperti yang disampaikanya "Penting bagi Anda untuk memahami bahwa selama 10 tahun obat ini tidak ada di dalam daftar obat yang dilarang oleh WADA. Dan saya secara hukum telah mengonsumsi obat ini selama 10 tahun terakhir," kata Sharapova

Sekedar catatan yang bersumber dari berbagai pemberitaan, bulan lalu pebalap sepeda Rusia Eduard Vorganov, atlet skatig Rusia Ekaterina Bobrova dan dua atlet kelahiran Ethiopia Endeshaw Negesse dan Abeba Aregawi juga dinyatakan positif mengkonsumsi meldonium ini.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline