Lihat ke Halaman Asli

Hery Syofyan

TERVERIFIKASI

Wiraswasta

Ketika Kemanusiaan Mengalahkan Fanatisme Sepak Bola

Diperbarui: 21 Juli 2016   20:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

www.lamiareport.gr

Ada yang menarik terkait dengan cerita perseteruan dua pendukung sepakbola yang memang sering terjadi di manapun juga. Seperti yang terjadi antara pendukung Persija, ‘JakMania’ dan pendukung Persib, ‘Viking’ yang boleh dikatakan turun menurun dan mempunyai sejarah panjang terkait hal itu.

Hal itupun terjadi di belahan dunia lain. Namun di tengah perseteruan itu ternyata masih kisah yang menyentuh dan menginspirasi kita semua yaitu seperti yang baru-baru ini diberitakan ada seorang fans dari klub liga professional Inggris (EPL) Arsenal yang rela berkorban demi menyelamatkan nyawa sahabatnya yang notabene adalah fans dari klub yang dibencinya yaitu Tottenham Hotspur.

Melihat kepada fakta itu tentu, dapat kita simpulkan bahwa rivalitas panas antara kedua klub itu ternyata tidak membuat kedua pendukungnya terus menerus saling bermusuhan hanya untuk membela klub kesayangannya masing-masing. Di balik semua itu masih ada sisi kemanusiaan yang mereka miliki yang pada akhirnya berhasil mengalahkan sisi rivalitas tim kesayangannya tersebut.

Arsenal dan Spurs memang seperti kita ketahui dua Klub Liga Primer Inggris yang sama-sama berasal dari London Utara. Persaingan antara keduanya pun sudah berlangsung sejak lama. Begitu juga dengan persaingan antar kedua pendukung fanatiknya masing-masing dalam mendukung keberadaan tim kesayangannya tersebut.

Dengan kenyataan di atas tentu sangat jelas bahwa panasnya rivalitas kedua pendukung klub tersebut terbukti tidak mengurangi hasrat keduanya untuk saling berbagi tolong menolong sesamanya. Hal itu dibuktikan oleh seorang pendukung atau fans Arsenal, Dany Reid yang rela mendonorkan organ tubuhnya (ginjalnya) untuk sang sahabat, Tim Reid, yang kebetulan fan berat Spurs.

www.sports.ru

Aksi menyentuh dan menginspirasi tersebut disampaikan oleh Tim lewat akun media sosial miliknya Facebook. Tim mengunggah foto dirinya sedang berbaring di kasur rumah sakit dengan mengenakan jersey Spurs sementara Dany yang ada di sampingnya mengunakan seragam kebesaran tim gudang peluru ‘The Gunners’ Arsenal. “Tak ada kata yang bisa menggambarkan apa yang telah dilakukan pria ini kepada saya dan keluarga saya. Ia memberikan saya kesempatan kedua untuk hidup, sementara ia mengambil risiko dengan mendonorkan ginjalnya tanpa rasa ragu,” tulis Tim, dan menambahkan "Meski kamu adalah gooner (sebutan fans Arsenal) yang menjijikkan, saya sangat bangga menyebut kamu sebagai teman terbaik," tegas Tim Reid

Sekali lagi tentu hal ini bisa menjadi pelajaran yang sangat berharga bagi seluruh fan fanatik sepak bola di manapun berada atau di seantero jagat ini. Bahwa rivallitas dalam mendukung tim sepak bola kesayangan tidak harus dibayar dengan permusuhan atau bahkan dibayar dengan nyawa sekalipun. Mungkin bisa sebaliknya. Seperti apa yang dilakukan Dany Reid ini. Di mana dengan keberaniannya yang luar biasa ia berani mempertaruhkan kehidupan normalnya untuk menyelamatkan Tim Reid yang tak lain pendukung klub yang tentu dibencinya, Tottenham Hotspur.

Berikut Sedikit Sejarah Panjang Rivalitas antara Arsenal dan Spurs

Setelah melakukan research kecil-kecilan dan mencari data dari berbagai sumber informasi yang tentunya banyak bertanya ke si Mbah Google ini, akhirnya saya dapat berbagi info asal muasal terjadinya perseteruan atau rivalitas antara kedua klub dan pendukungnya tersebut yang ternyata memang sudah berlangsung begitu lama seabad yang lalu.

Dari sekian banyak klub di Liga Inggris, persaingan antara dua klub penguasa London Utara ini Arsenal dan Tottenham Hotspur atau yang biasa disebut juga dengan laga Derby London Utara itu memang menjadi salah satu rivalitas paling panas di liga sepak bola profesional di Inggris (EPL) tersebut.

Dari catatan sejarahnya, persaingan antara kedua-duanya itu dimulai sejak Arsenal pindah dari Plumstead ke Highbury yang terletak di London Utara di tahun 1913. Spurs sejak awal sudah keberatan dengan kehadiran Arsenal di daerah itu. Karena tak jauh dari Stadion Highbury tersebut berdiri stadion milik Klub Tottenham Hotspurs, White Hart Lane. Keduanya berjarak hanya beberapa kilometer saja. Bagi mereka Arsenal bukanlah perwakilan London Utara, Arsenal hanyalah pendatang dari selatan, dari seberang Sungai Thames.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline