[caption caption="otomotif.liputan6.com"][otomotif.liputan6.com]
Bulan Februari lalu (24/2) Federasi Olahraga Bermotor Internasional (FIA) memang sudah memperkenalkan ‘gimmick’ penghargaan baru di ajang balap Formula 1 (F1) yang disebut dengan “Driver of the Day”, dimana penghargaan ini diberikan kepada pembalap pilihan pada setiap seri balapan berdasarkan jumlah suara terbanyak berdasarkan pilihan pengemarnya.
Pemilihan “Driver of the Day” dimaksud guna dapat menaikkan popularitas dari ajang balap jet darat itu dalam mengumpulkan semakin banyak fansnya. Hal ini seperti yang sudah terjadi dalam pertandingan sepak bola yang lebih dikenal dengan istilah “Man of the Match”. Prosesi pemilihan “Driver of the Day” berdasarkan hasil pemungutan suara lewat internet yang dilakukan oleh situs Formula 1 dan diumumkan sehari setelah balapan. pada setiap seri berakhir dengan memberi hadiah bagi pebalap yang terpilih.
Yang menarik adalah seperti diberitakan, meski Romain Grosjean dari Tim Haas walau tidak menjadi juara dan hanya finis di posisi ke-6 pada GP Australia di Melbourne, Minggu, 20 Maret 2016 kemaren, namun terpilih sebagai pebalap terbaik atau "Driver of the Day", yang baru untuk pertama kalinya diadakan ini.
[caption caption="sports.sindonews.com"]
[sports.sindonews.com]
Hal itu tentu menjadi pertanyaan bagi Komunitas pecinta Manor Racing, yang merasa pihak F1 telah melakukan kecurangan terhadap pembalap Indonesia, Rio Haryanto. Rio yang berhasil memenangkan perolehan suara terbanyak di jejak pendapat 'Driver of the Day' itu justru kalah saat di penobatan gelar. sementara sementara panitia F1 menobatkan pembalap Haas, Romain Grosjean sebagai Driver Of the Day 2016. Padahal, Grosjean hanya menempati posisi kedua jejak mendapat itu 13.670 suara. Sementara Rio berada di posisi puncak dengan perolehan 22.143 suara pemilih.
Seperti diberitakan Akun Twitter @ManorF1FanBlog, juga mempertanyakan keputusan F1 itu, menurut mereka, Rio sudah mengungguli pembalap Prancis itu sejak malam Seusai balapan pertama di GP Australia 2016. “Voting dimulai begitu balapan selesai dan tak ada kejutan untuk kami di karenakan Rio Haryanto ada di urutan teratas dan tak Sempat turun. Sebelum kami tidur malam, kami diberitahu bahwa Rio Haryanto sedang unggul jauh dengan 11.313 suara,” kenapa jumlah perolehan suara Rio Haryanto tersebut tidak dianggap oleh pihak F1?. Memang diakui bahwa Rio gagal finis di balapan perdananya di Sirkuit Albert Park, Melbourne, Australia tersebut.[caption
caption="sports.sindonews.com"]
[sports.sindonews.com]
Hal yang sama juga disampaikan oleh Editor in Chief media olahraga asal Amerika Serikat (AS), yang juga ikut memilih Rio yang mengatakan ada dugaan bahwa Rio, sudah dicurangi pihak Formula 1. Hal itu terlihat jelas karena nama Rio ada di urutan teratas daftar itu dengan 22.143 suara. Ia unggul atas Romain Grosjean yang mengantongi 13.670 suara dan Sebastian Vettel dengan 6.775 suara. padahal Voting ini benar-benar murni hak dari netizen dan tidak memperhatikan finis atau tidaknya seorang pebalap, atau dapat poin atau tidak.
Sebelum ini pun seperti yang pernah diberitakan, fans Rio di Indonesia juga sudah tersinggung pada waktu nama Rio preview televisi yang tidak dilengkapi dengan bendera Indonesia seperti pebalap lainnya, dan sekarang terjadi lagi pelecehan terhadap Rio yang juga disertai bukti bahwa FIA telah mencurangi Rio.
FIA beralasan voting yang berasal dari sumber yang sama, tidak ikut dihitung. Tapi anehnya FIA baru memberlakukan peraturan ini setelah Rio mendapat suara terbanyak. Padahal sebelumnya tidak disebut bagaimana ketentuan dalam polling ini dilakukan, Tidak mengherankan kalau akhirnya para fans (Netizen) akhirnya mengekspresikan kemarahan mereka dengan menulis "Jangan-kangan, kalau Rio dapat podium, nanti FIA juga akan mengganti aturan secara mendadak," ...he...he….