[caption caption="bolanasional.co"][/caption]Rio Haryanto akhirnya berhasil mewujutkan mimpinya untuk berlaga di Formula 1 (F1) bersama Tim Manor Racing MRT. Dari catatan sejarah F1 sejak 1949, belum pernah ada balapan F1 yang mampir di Indonesia, dan juga belum pernah ada pebalap asal Indonesia yang pernah tampil mengendarai mobil balap Formula 1 ini. Walaupun sesungguhnya Rio sudah memiliki ‘super licence formula 1’ sejak 2012 lalu. Tapi kurang dari seminggu lagi sejarah itu akan tercipta, Rio walau dengan bagaimanapun cara yang ia lalui, akhirnya mampu juga mewujutkan mimpi itu menjadi pebalap pertama asal Indonesia yang tampil di ajang F1 ini.
Rio Haryanto akan mencatatkan sejarah untuk Indonesia. namanya pun sudah muncul di pitstop Sirkuit Albert Park, dan Sebagai negara yang menurunkan pembalapnya di F1, bendera Merah Putih pun berkibar di Sirkuit Albert Park, Melbourne. Bendera-bendera asal negara para pembalap yang ambil bagian di Formula 1 tahun ini memang sudah berkibar di atas paddock timnya masing-masing. Paddock Rio berada tepat di samping kanan paddock milik Jenson Button dari tim McLaren, yang bersebelahan dengan paddock Fernando Alonso.
[caption caption="www.tribunnews.com"]
[/caption]Pastinya, penampilan Rio di Sirkuit Albert Park, Melbourne nanti tentu menjadi sesuatu yang dinanti oleh para fans. Rio pun diberitakann sudah tak sabar menghadapi seri perdana F1. Sebelum balapan,Rio akan kembali menjalani sesi latihan bebas sebanyak tiga kali, lalu disusul sesi kualifikasi pada hari Sabtu. “Melbourne akan menjadi momen besar bagi saya, negara saya, suporter dan fans. Saya ingin berterima kasih kepada semua orang yang telah bersama saya sejak memulai karier di single seater; 2016 akan menjadi kesempatan saya untuk membayar kepercayaan dan mewakili Asia di F1,” dan menambahkan “Manor Racing adalah sebuah tim dengan visi menarik dan rencana ambisius. Mereka telah memproduksi paket yang hebat dan saya tidak sabar untuk berada di dalam mobil,” tegas Rio.
Sementara Direktur balapan Tim Manor Dave Ryan, sempat mengungkapkan sedikit kerisauannya dan mengaku belum puas dengan persiapan timnya khususnya mobil MRT 05 yang akan digunakan kedua pembalapnya nanti, tapi walaupun begitu ia tetap meyakini bahwa mereka (Manor) telah berkembang jauh jika dibandingkan musim lalu. "Kami masih punya banyak pekerjaan. Kami mengalami banyak sekali perubahan, orang-orang berbeda menempati peran berbeda yang biasanya mereka ambil," kata Ryan seperti dikutip dari Crash.dan menambahkan "Sejujurnya, mobil ini belum sesuai dengan keinginan kami, tapi kami telah jauh melangkah maju untuk mencapainya. Jadi perasaan kami sangat bagus untuk menuju Melbourne."
Sementara itu Manor Racing juga telah mengumumkan bahwa telah merekrut Alexander Rossi sebagai pembalap cadangannya. Masuknya Alexander Rossi membuat tim Manor Racing tahun ini memiliki empat pembalap yang telah dikontrak. Rio Haryanto dan Pascal Wehrlein sebagai pembalap reguler. Lalu Jordan King sebagai pembalap riset dan sekaligus pembalap binaan Manor serta Alexander Rossi sebagai reserve driver (pembalap cadangan). Ini bukanlah kali pertama Rossi menjadi pembalap cadangan di tim Manor Racing. Tahun lalu dia tampil sebanyak lima seri di Formula 1 bersama tim asal London Inggris tersebut.
Baik Rio, Pascal, Jordan dan Alexander memiliki peran masing-masing. Rio dan Pascal didaulat menjadi pembalap yang reguler tampil di setiaprace weekend, semakin sering tampil maka semakin banyak jam terbang dan pengalaman beradaptasi dengan mobil. Jordan King ditunjuk menjadi pembalap riset dan binaan Manor Racing. Penunjukkan Jordan ini karena pembalap GP2 Series itu memiliki kemampuan dan feedback yang bagus soal riset dan pengembangan mobil. Peran Jordan King amat jelas sebagai pembalap penguji.
[caption caption="waspada.co.id"]
[/caption]
Manajer Rio Haryanto, Piers Hunnisetts, mengatakan Rossi tidak mungkin menggusur posisi Rio sebagai pembalap utama. Bahkan kalaupun Rio tak kunjung membayar sisa 9,8 juta euro kepada Manor Racing. Karena menurut Piers, Rio telah dikontrak oleh Manor selama satu musim penuh. Rossi bisa saja turun pada balapan Formula 1 musim ini. Namun itu bukanlah ancaman bagi posisi Rio sebagai pembalap utama. "Rossi bisa saja balapan di F1 bila salah satu pembalap utama Manor Racing, Pascal, atau Rio mengalami sakit atau cedera sebelum perlombaan." dan menambahkan "Tidak mungkin dia menggantikan Rio (Haryanto). Lagi pula Rossi memiliki kontrak balapan di Amerika Serikat sepanjang tahun ini," ujap Piers. Memang seperti diketahui sebagai pembalap cadangan Manor Racing, Rossi juga merupakan sebagai pembalap Andretti Autosport di ajang IndyCar Series 2016 ini.
Namun Mengingat pengalamannya pernah balapan di F1, tentu bisa jadi mana kala tim merasa perlu Rossi harus turun, artinya tentu akan ada pembalap yang dikorbankan. Seperti diberitakan Rossi akan hadir pertama kali dengan tim Manor di GP Rusia, Mei nanti. Ada rumour yang berkembang bahwa salah satu dari dua pendatang baru di tim Manor ini Pascal Wehrlein dan Rio Hariyanto tidak akan tampil penuh musim ini. Jika Rio mampu menunjukkan performa terbaik dan pembayaran lancar, tentu bisa jadi Pascal Wehrlein yang tersingkir oleh Rossi. tapi perlu diingat Pascal Wehrlein mendapat dukungan kuat dari Mercedes sebagai pemasuk mesin tim Manor mulai 2016, serta punya pengalaman dua tahun sebagai test driver tim F1 Mercedes.
Alexander Rossi dikatakan dikontrak sebagai pembalap cadangan menjaga bila ada hal yang tidak diinginkan terhadap pembalap regulernnya, Rio dan Pascal, misalkan sakit atau dan lainnya. Hal ini sebetulnya biasa di pentas F1, dan memang semua itu harus dipersiapkan lebih dini dan tidak bisa dilakukan secara instan atau mendadak. Itu sebabnya Manor Racing mengalokasikan Rio Haryanto, Pascal Wehrlein, Jordan King dan Alexander Rossi di tim Manor Racing tahun ini.
Seperti yang dikatakan menejer Rio "Manor Racing mengontrak Alexander Rossi sebagai pembalap cadangan sebagai bagian dari strategi tim dan juga antisipatif jikalau pembalap reguler Pascal Wehrlein dan Rio Haryanto ada satu dan lain hal tidak bisa berlomba, semisal sakit dan lainnya," tutur Piers Hunnisett