[caption caption="Sumber: bola.liputan6.com"][/caption]Balapan paling bergengsi Grand Prix Formula 1 akan segera dimulai dari Moulburne Australia. Musim 2016 ini akan menjadi musim yang tak biasa bagi ajang balap Formula 1. Karena balapan kali ini menjadi musim yang terpanjang dalam sejarah F1 sejak awal dimulainya tahun 1950 lalu. Akan berlangsung selama 21 seri dan diikuti oleh 22 pebalap dari 11 tim peserta yang akan beradu cepat pada seri pembuka di Sirkuit Albert Park. Moulburne Australia tanggal 20 Maret mendatang.
Di GP Australia ini pulalah pembalap Indonesia Rio Haryanto juga akan memulai debutnya di balapan F1 ini, sekaligus juga baru kali inilah ada pembalap Indonesia yang berhasil tampil diajang balap yang sudah berlangsung sejak 65 tahun lalu itu. Entah generasi kapan lagi Indonesia akan bisa terwakili di ajang balap yang paling bergengsi ini.
Karena seperti diketahui untuk dapat tampil di ajang yang prestisius ini, memang sulitnya sekali, peluang untuk pembalap baru di setiap musimnya hanya ada 1 s/d 3 pembalap pendatang baru saja. Selain perestasi dan dana, tawaran dari tim peserta pun sangatlah menentukan bagi seorang pendatang baru bisa tampil di ajang ini. Semoga saja ke depan, dengan tampilnya Rio di ajang ini bisa mendorong pembalap muda lainya untuk dapat menyusul apa yang sudah dicapai Rio saat ini, Hebatnya lagi pada musim ini Rio bukan saja mewakili Indonesia, bahkan sekaligus juga menjadi wakil Asia karena memang Rio lah menjadi satu-satu nya pembalap Asia yang ikut di musim balap 2016 ini.
Setelah menjalani tes pra-musim di Barcelona Spanyol minggu lalu, Rio tercatat berada di posisi terakhir dari 23 pebalap. Rio memiliki catatan waktu terbaik 1 menit 25,899 detik. Itu berarti terpaut 3,314 detik dari Kimi Raikkonen 1 menit 23.477 detik (Ferrari) yang menjadi pebalap tercepat di sepanjang tes yang berlangsung dalam dua tahap itu.
Sementara Pascal Wehrlein, rekan satu timnya dari Manor Racing memiliki catatan waktu yang lebih baik dan berada di posisi ke-19 dengan catatan waktu 1 menit 24,913 detik. Hasil itu didapat setelah menjalani 252 lap, sementara Rio hanya menjalani 232 lap saja sepanjang tes pra-musim itu.
Secara keseluruhan memang Rio masih berada di bawah Wehrlein. Namun direktur Manor, Dave Ryan tetap menganggap bahwa Rio masih berpeluang untuk meraih hasil impresif saat menjalani debutnya nanti di Sirkuit Melbourne, Australia, 20 Maret mendatang. "Rio jelas punya talenta. Masalahnya dia belum memiliki waktu yang banyak menggunakan mobil F1 sebelumnya. Melihat banyaknya larangan dalam tes, sulit untuk menyiapkan pembalap tampil di F1," ujar Ryan seperti dilansir Crash.net.
Dibanding Wehrlein, memang harus diakui bahwa Rio kalah pengalaman di ajang F1 ini. Meski keduanya sama-sama berstatus sebagai pebalap rookie, namun Wehrlein sudah menjadi pembalap tes sekaligus pembalap cadangan Mercedes sejak tahun 2014 dengan pengalamannya tes F1 bersama Mercedes dan Force India sejak dua tahun lalu. Dengan demikian, jelas waktu tes adaptasi Rio dengan mobil F1 nya tidaklah cukup atau masih kurang bagi Rio.
[caption caption="Sumber: www.otomania.com"]
[/caption]
Melihat fakta hasil tes itu, tentu hal ini membuat Rio harus bekerja keras untuk segera dapat beradaptasi dengan mobilnya, termasuk juga dalam menghadapi tekanan dari timnya. Hal itu diakui Rio dan mengatakan bahwa ada beberapa hal yang menjadi perhatiannya ketika pertama kali bergabung dalam tim yang bertarung di Formula One (F1) ini.
Salah satu hal utama yang menjadi penting bagi Rio adalah komunikasi, karena komunikasi merupakan hal yang harus benar-benar dapat dilakukannya dengan baik. Karena di F1 ini ada banyak hal baru yang akan ditemui Rio mulai dari banyakanya orang yang terlibat untuk mengurusi satu mobi.l “(F1) ini adalah tantangan baru. Biasanya, di GP2 saya hanya bekerja dengan dua atau tiga teknisi, tapi di F1 harus bekerja dengan 30 teknisi untuk satu mobil,” kata Rio dalam wawancaranya dengan Fox Sports, Selasa (8/3/2016). Dan begitu juga dengan tim penanganan di Pit stop, selama ini GP2 Rio hanya ditangani oleh 6 orang, sementara untuk GP Formula1 ini nantinya Rio akan ditangani 15 crew Pit Stop. “Jadi, saya harus benar-benar bisa berkomunikasi dengan semua orang. Dan ya, harus bisa menghapal semua anggota teknisinya,” dan menambahkan “Saya pikir semua ini hanya perlu waktu. Tapi saya sudah semakin percaya diri dan terbiasa dengan orang-orangnya. Begitu juga dengan kerjasama di dalam tim,”
Persoalan lain yang juga mungkin akan menggangu Rio adalah, di mana Rio masih dihadapkan dengan permasalahan kekurangan dana yang segera harus dilunasinya pada Manor Racing Ltd. Sebesar EUR 7 juta (sekitar Rp 101,5 miliar) yang batas waktu pembayarannya adalah Mei nanti. Jika itu tidak terbayarkan, bisa saja nasib Rio akan sama seperti Roberto Merhi di musim balap tahun lalu, di mana pada beberapa seri terakhir Roberto Merhi didepak oleh Tim Manor, digantikan Alexander Rossi.