Lihat ke Halaman Asli

Hery Syofyan

TERVERIFIKASI

Wiraswasta

Wibawa APPI di Uji, Klub Ancam Pemainya yang Ikut Mogok!

Diperbarui: 20 Januari 2016   11:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber foto : www.monitorday.com

Serangan balik  terhadap apa yang sudah menjadi keputuskandari APPI akhirnya terjadi juga hal itu terkait dengan deklarasi yang dikeluarkanya baru-baru ini, dimana dalam deklarasi itu intinya adalah meminta agar kompetisi segera dilaksanakan dan juga meminta kepada seluruh pemain yang tergabung dalam keanggotaanya untuk tidak ikut membela tim atau klubnya kalau saja pertandingan yang akan dikuti itu masih berstatus turnamen bukannya dalam bentuk kompetisi.

Hal itu disampaikan oleh Wakil Presiden APPI Bambanag Pamungkas, yang sekaligus berharap agar para pemilik klub dapat merespon dengan positif boikot turnamen yang dideklarasikannya itu apabila masih saja tidak ada kepastian kapan pelaksanaan liga profesional.

Semua Ini dikatakan merupakan bentuk penekanan nyata dari pemain dan klub terhadap federasi sepak bola dan pemerintah agar kompetisi bisa segera kembali berjalan normal. "Keputusan boikot ini merupakan aspirasi dari bawah, Divisi Utama, Liga Nusatantara, U-21 dan usia dini yang sama sekali tidak memiliki wadah. Ini demi kepentingan yang lebih besar lagi,"                                                 

Seruan boikot turnamen itu merupakan salah satu dari enam poin isi dari deklarasi yang sebelumnya disampaikan APPI tersebut. Dimana APPI meminta agar seluruh pemain menolak bergabung untuk ikut pada turnamen yang dianggap banyak merugikan pemain. langkah pemboikotan ini akan dimulai oleh pemain bintang/ternama, dan kemudian berharap untuk bisa diikuti oleh seluruh pemain sehingga kompetisi resmi segera dapat kembali bergulir.

Deklarasi menolak turnamen yang dibacakan oleh APPI beberapa hari lalu ternyata menimbulkan polemik dan penolakan dari berbagai pihak pelaku sepakbola. mulai dari pemain pelatih sampai ke menejer klub. Seperti yang kemaren diberitakan dimana Manajer Persib Bandung Umuh Muhtar mengancam akan melakukan tindakan tegas terhadap pemain Persib Bandung yang mengikuti anjuran APPI tersebut. dengan memutuskan kontraknya secara sepihak alias pemecatan jika ikut-ikutan mogok bermain. "Saya sudah mengingatkan kepada pemain agar tidak berbicara apapun kalau tidak mengerti," ujar Umuh Muhtar usai Rapat Klub Liga Super Indonesia di Hotel Park Lane, Jakarta, Sabtu (16/1/2016). "Tugas pemain adalah main di lapangan," ujarnya

sumber foto : bidhuan.com

Menurut Umuh tuntutan dari Asosiasi Pemain Profesional Indonesia (APPI) yang menyerukan kepada para pemain untuk mogok bertanding, itu tidak tepat sasaran. Karena tugas dari pemain adalah bermain secara profesional dan menerima bayaran dari hasil pekerjaannya tersebut. "Kenapa harus diributkan yang begitu-begituan,"  dan menambahkan "Kecuali kalau dia main belum ibayar sama klubnya, boleh lah didemo, diributkan," ujar Umuh Muhtar

Sementara itu Direktur Teknik Semen Padang FC Asdian, juga menjelaskan akan melarang pemainnya untuk mendukung kampanye yang dilakukan Asosiasi Pesepak bola Profesional Indonesia (APPI) tersebut selagi sang pemain masih terikat kontrak bersama Seman Padang. "Jika mereka ingin mengikuti langkah APPI silahkan saja, asalkan pemain itu sudah putus kontrak dengan kami," kata Asdian kepada awak media di Jakarta, Sabtu (16/01/2016). Dan menambahkan "Tetapi kalau mereka masih terikat kontrak dengan kami dan melakukan aksi itu, kami selaku manajemen akan memberikan sanksi agar pemain itu bisa mengembalikan seluruh hak yang sudah kami berikan," lanjutnya.

Menurutnya jika pemain Semen Padang mengikuti langkah APPI, hal itu sama saja dengan mencederai kontrak yang telah di tandatanganinya bersama Semen Padang.  Tapi hal itu semua akan diserahkan pada pemain untuk mengikuti APPI atau menghormati kontraknya di Semen Padang "Keputusan akhir kami serahkan kepada pemain untuk mengikuti langkah APPI atau menghormati kontraknya bersama kami," ucapnya

Begitu juga dengan manajemen Sriwijaya FC. Walaupun mereka dapat memahami dan mendukung gerakan moral tersebut, namun manajemen Sriwijaya FC berharap keputusan tersebut dapat ditinjau ulang. "Kami mendukung gerakan APPI agar pihak terkait seperti PSSI, operator PT Liga Indonesia dan Kemenpora segera menggelar kompetisi lagi, namun sikap menolak turnamen sepertinya kurang tepat," ujar manajer SFC, Nasrun Umar 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline