sumber foto : planetbola.com
Berita terbaru dari FIFA sebagai pemegang otoritatas tertinggi sepakbola dunia dari Rapat Komite Eksekutif FIFA yang berlangsung pada 2-3 Desember 2015 yang baru saja berlalu, dimana secara umum menyetujui usulan-usulan Komite Reformasi FIFA 2016 terkait dengan Usulan paket reformasi yang ditujukan untuk membersihkan FIFA dan berikutnya usulan-usulan itu yang akan dibawa ke Kongres FIFA pada 26 Februari 2016 mendatang.
Adapun garis besar dari usulan tersebut adalah pemeriksaan terhadap integritas dan pembatasan masa kerja ofisial-ofisial senior, termasuk juga didalamnya pemisahan terhadap posisi-posisi manajemen berikut kebijakan yang diambil. Serta menambahkan jumlah perwakilan perempuan.
Hal itu disampaikan langsung oleh pelaksana tugas Presiden FIFA Issa Hayatou yang mengatakan bahwa "Ajang-ajang ini menggarisbawahi keperluan untuk membentuk program reformasi FIFA yang lengkap pada hari ini," dan menambahkan "Rekomendasi-rekomendasi ini menandai awal dari perubahan budaya di FIFA. Langkah maju yang besar telah diambil."
Adapun proposal perubahan yang diajukan tersebut antara lain sbb :
- Masa Jabatan Presiden FIFA dan ofisial-ofisial pemimpin akan dibatasi hanya menjabat selama tiga kali masa jabatan masing-masing selama empat tahun, dan melakukan pemeriksaan integritas terpusat sebelum menduduki posisi-posisi tersebut.
- Dewan FIFA berisi 36 orang akan menggantikan 25 anggota Komite Eksekutif dan mempersiapkan "arah strategis secara keseluruhan", sedangkan sekretariat jenderal akan mengawasi "tindakan-tindakan operasional dan komersial yang diperlukan untuk mengefektifkan strategi eksekutif."
- Akan ada satu perwakilan perempuan di tiap Dewan untuk masing-masing dari keenam konfederasi level benua.
- Akan memasukkan pasal baru yang mewajibkan anggota-anggota federasi untuk menghormati hak asasi manusia
- Jumlah "standing committees" akan dikurangi dari 26 menjadi sembilan, dan salah satunya akan merupakan komite baru yang dibentuk dari perwakilan-perwakilan liga-liga nasional, klub, dan para pemain.
Sementara untuk proposal yang masih ditahan adalah, Penambahan jumlah peserta Piala Dunia "Belum ada keputusan mengenai proposal ini, tapi itu akan diperdebatkan lebih lanjut," kata FIFA dalam pernyataannya. Hal itu dikarenakan FIFA masih meyakini bahwa 32 tim merupakan jumlah partisipan yang ideal untuk Piala Dunia, dan dikatakan turnamen yang lebih besar akan lebih sulit diatur dan berpeluang mengalami penurunan kualitas.
Begitu juga dengan pembatasan usia jabatan 74 tahun, yang diajukan pada rencana delapan poin oleh kepala komite audit dan kepatuhan Domenico Scala, tidak dimasukkan. "Kami mencoret pembatasan-pembatasan usia karena hal itu merupakan definisi arbitrer," kata Francois Carrard, kepala Komite Reformasi FIFA,
Bagaimana dengan pemegang otoritas tertinggi sepakbola Nasional PSSI ?
Seperti yang juga sudah diberitakan bahwa Komite Eksekutif FIFA juga akhirnya mengesahkan pembentukan Komite Ad-Hoc Reformasi PSSI. Dan sekaligus juga menegaskan bahwa Pemerintah Indonesia harus berpartisipasi dalam komite tersebut "Mengesahkan rekomendasi untuk membentuk Komite Reformasi Ad-Hoc PSSI, yang mana Pemerintah Indonesia harus berpartisipasi di dalamnya," tulis FIFA, dalam laman resminya.
Kalau kita kembali melihat kebelakang melihat kepada proses sampai terjadinya pembentukan komite Ad-Hoc ini, yang berawal 25 September 2015 lalu, dimana saat itu Komite Eksekutif FIFA memutuskan untuk mengirimkan utusannya ke Indonesia. Realisasi dari rencana tersebut akhirnya terlaksana pada Senin, 2 November 2015 dimana FIFA & AFC datang ke Indonesia menemui PSSI dan dengan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo serta Menpora, Imam Nahrawi.
sumber foto : www.cnnindonesia.com