sumber foto : photo.liputan6.com
Selamat siang semua, usai sudah euvoria sepakbola pergelaran turnamen Piala Presiden 2015 yang berlangsung tadi malam dimana pada partai final yang mempertemukan antara Persib Bandung melawan Sriwijaya FC Palembang itu berhasil dimenangkan oleh Persib Bandung dengan skor 2-0 yang berlangsung di stadion Gelora Bung Karno Jakarta.
Sudah hampir sekitar empat bulan Sepakbola Indonesia mengalami matisuri akibat dari tidakadnya kompetisi resmi yang memang sesungguhnya dihentikan sendiri oleh PSSI sebagai penguasa tunggal persepakbolaan dengan alasan kala itu yaitu kondisi Force Majeure yang mengakibatkan terhambatnya persoalan Izin padahal inti persoalanya PSSI keberatan atas permintaan BOPI agar dua tim yang bermasalah segera menyelesaikan dulu persoalan internalnya.
Beruntung berikutnya timbul gagasan untuk mengadakan turnamen salah satunya adalah turnamen Piala Presiden 2015 ini, yang akhirnya mampu menjadi penyelamat nasib para pelaku sepakbola, pada hakekatnya turnamen ini digagas hanya sebatas untuk mengisi masa-masa kekosongan kompetisi agar para klub kembali dapat melakukan aktifitasnya. Jadi suka atau tidak suka memang inilah yang bisa dilakukan saat ini apa lagi seperti diketahui PSSI sebagai induk organisasi sepakbola juga sedang menjalani sanksi baik itu dari Pemerintah maupun dari induknya sendiri di tingkat dunia yaitu FIFA.
Berikutnya setelah turnamen ini seperti yang pernah juga saya tulis ditulisan terdahulu bahwa akan ada kembali turnamen indonesia-super-cup-isc-2015-menyusul-setelah-piala-presiden dimana hal ini sejalan dengan apa yang pernah disampaikan Menpora guna mengisi kekosongan kompetisi ini, maka pemerintah dan pihak yang berempati dengan kondisi ini akan membuat turnamen sebanyak-banyaknya. "Kami terus mendorong agar semakin banyak operator yang melaksanakan turnamen dengan label piala yang lain, dan diikuti oleh semua klub tanpa melihat kasta. Nanti akan ada turnamen Panglima TNI, ada Indonesia Champion Cup dan lain-lain yang akan kita dorong. Sepakbola itu indah dan merupakan hiburan yang menyatukan perbedaan."
Hal itu juga ditegaskan kembali oleh Presiden Joko Widodo setelah usai menonton pertandingan tadi malam, bahwa akan ada kompetisi lain setelah Piala Presiden ini dan akan berlangsung pada pertengahan November mendatang. "Kemudian nanti pertengahan November akan ada turnamen kompetisi baru lagi, tapi nanti yang ngomong bukan saya. Namanya dan apa-apanya nanti karena ini akan ada (kompetisi) terus. Seluruh klub kita harap setelah turnamen Piala Presiden ada terus. Sebentar lagi akan ada kompetisi lain lagi. Yang teknis tanyakan ke panitianya," kata pak presiden Jokowi Jakarta, Minggu (18/10/2015).
Sesuai dengan judul tulisan diatas Final Piala Presiden 1.000 Orang Ditahan & Harga Mahal Untuk Negara tentu ada banyak hal yang kemudian harus menjadi perhatian dari semua pihak, dimana dalam suasana gegap gempitanya pemberitaan final piala presiden 2015 ini, tampa disadari bahwa pemberitaan perhelatan final piala presiden ini telah berubah menjadi berita “horror” & “mencekam” bagi sebagian pihak, khususnya bagi warga Jakarta dan Bandung karena memang adanya rivalitas antara bobotoh sebagai pendukung setia Persib Bandung dan Jakmania sebagai pendukung fanatik tim sepakbola Persija Jakarta tempat dimana berlangsungnya partai final tadi malam yang biasanya selalu berujung atau memicu/potensi kericuhan.
Guna mengantisipasi terjadinya gesekan itu, maka Polda Metro Jaya, Irjen. Pol. Drs. H.M. Tito Karnavian, M.A. Ph.D. mengatakan mengerahkan pasukan sebanyak 30 ribu personel yang disebar di sejumlah titik rawan dan 10 ribu personel (7 ribu dari Polda, 1.000 dari Brimob serta sekitar 2 ribu sampai dengan 3 ribu dari Kodam dab Konstrad) yang ditugaskan untuk mengawal jalannya pertandingan baik di dalam maupun luar stadion. Dan inipun masih ditambah lagi dengan pasukan gabungan dari Polda Jawa Barat dan Polda Sumatera Selatan
sumber foto : news.liputan6.com
Dengan kondisi seperti itu Jakarta sebagai ibu kota negara akhirnya ditetapkan dalam posisi SIAGA SATU seolah-olah Negara memang sedang dalam keadan genting dan bahkan perang seperti yang dikatakan walikota bandung Ridwan Kamil. Beruntung seusai laga final tadi malam Pihak Polda Metro Jaya memastikan bahwa situasi dan kondisi Jakarta berada dalam situasi aman dan terkendali. Tidak ada gangguan kamtibmas yang berarti "Situasi keamanan secara umum aman dan kondusif. Tandanya masih banyaknya masyarakat yang beraktivitas sampai malam hari ini," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Mohammad Iqbal, Senin (19/10/2015) dini hari.
Tapi Meski demikian, ternyata tetap saja ada berita kericuhan yang terjadi, menjelang ataupun selama pertandingan Persib Bandung Vs Sriwijaya FC tadi malam namun hal ini dikatakan masih dapat diatasi aparat polisi dengan menangkap para pelakunya. "Semua terkendali. Yang merusuh kita tangkap,". Tapi sayangnya walaupun situasi usai laga final sudah dikatakan aman dan terkendali, namun sampai tadi malam masih Jakarta masih dikatakan dalam Status Siaga 1, Polda Metro Jaya belum mencabut statusnya "Belum dicabut, karena kan memang suporter Persib masih dalam perjalanan pulang. Kita pastikan dulu sampai situasi benar-benar kondusif dan tidak ada kejadian aneh-aneh lagi,"