Lihat ke Halaman Asli

Hery Syofyan

TERVERIFIKASI

Wiraswasta

Resmi Final Piala Presiden di GBK, Jakarta Siaga Satu 32.000 Personel Disiagakan

Diperbarui: 15 Oktober 2015   02:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber foto : soccer.sindonews.com

Selamat malam semua, luar biasa bak menghadapi perang pihak kepolisian mempersiapkan diri untuk hajatan besar Final Piala Presiden 2015 yang akhirnya Stadion Gelora Bung Karno Jakarta (GBK) secara resmi telah ditunjuk sebagai tempat berlangsungnya partai final Piala Presiden 2015. yang akan berlangsung Minggu (18/10/2015), mempertemukan Persib Bandung melawan Sriwijaya FC. Keputusan tersebut disampaikan pihak Mahaka Sports & Entertainment, Rabu (14/10/2015)

Setelah melalu pertimbangan yang banyak memakan energy, tarik ulur dengan melalui berbagai rapat akhirnya diputuskan GBK termpat berlangsungnya hajatan besar sepakbola Final Piala Presiden ini, Banyaknya pertimbangan yang menjadi poin pokok tempat berlangsunya hajatan ini karena lebih focus membicarakan/mempertimbangkan sisi keamanan yang lebih utama karena seperti kita ketahui besarnya animo penonton yang akan hadir membanjiri Jakarta pada laga final tersebut,

Untuk itu Kapolda Metro Jaya, Irjen. Pol. Tito Karnavian mengatakan bahwa Kapolda Metro Jaya siap jika-final-piala-presiden-di-gbk-jakarta-siaga-satu Karena memepertimbangkan kehadiran Presiden Joko Widodo pada laga final tersebut dan diikatakan juga bahwa gesekan antar suporter di kawasan Jakarta hingga akses menuju daerah Jawa Barat akan menjadi jadi perhatian bagi pihak kepolisian sehingga nantinya 32.000 personel kepolisianpun akan dikerahkan untuk menjamin keamanan pesta besar ini.

"Ada langkah-langkah yang kita lakukan dan yang paling utama adalah suporter, karena jumlahnya besar terutama rekan-rekan dari Persib, Arema dan Jakmania. Kita melakukan komunikasi dan prinsipnya semua mendukung karena kegiatan ini punya itikad yang baik dari Bapak Presiden untuk menggairahkan kehiidupan persepakbolaan kita," kata Tito kepada wartawan, usai melakukan pertemuan dengan pihak terkait, Selasa (13/10).

sumber foto : tekno.tempo.co

"Untuk pengaturan ini kita butuh kerja sama dengan Polda Jawa Barat atas perintah dari Kapolri. Polda Jabar dan Polda Metro Jaya akan melakukan komunikasi dengan suporter Bandung tentang berapa yang berangkat, berapa bus, pemeriksaan titik, dan termasuk melakukan razia. Kita juga melakukan pengamanan termasuk rute," urai Tito.

Termasuk juga dengan pengawalan kepada suporter Persib Bandung ketika menuju Jakarta dan kembali pulang ke Bandung nanti semua itu demi menghindari terjadinya gesekan/bentrok dengan kelompok suporter Persija. "Nanti dari Jawa Barat akan melakukan pengawalan dari mulai Jawa Barat sampai kembali. Rute akan kami lakukan pengawalan ketat."

"Yang di wilayah kawasan Polda Metro Jaya kami akan melakukan pengamanan ketat, saya perintahkan 32.000 personel yang ada untuk siaga satu. Artinya semua harus masuk kantor."

"Kekuatan pengamanan yang di sekitar GBK akan ada hampir 10.000 orang, tapi di luar itu masing masing wilayah juga melakukan pengamanan. Kita akan minta dukungan dari Kodam. Juga akan ada kekuatan cadangan jumlahnya hampir 2.000 sampai 2.500 personel dari TNI, kemudian dari Satpol PP dan Pemda Perhubungan kurang lebih hampir 1.000. Prinsipnya kami siap untuk melakukan pengamanan."

Begitu juga dengan penjualan tiket pertandingan akan dilakukan pembatasan penjualan tiket bagi masing-masing supporter ketentuan penjualan tiket ini sudah berdasarkan masukan/keinginan dari pihak kepolisisan Polda Metro jaya guna lebih memudahkan mengatur pengamanan. Untuk itu pihak Promotor Mahaka Sports & Entertainment sudah mengalokasikan 30 ribu tiket kepada supporter Persib Bandung sementara finalis lainnya, Sriwijaya FC hanya sebanyak 5.000 lembar. Arema mendapatkan kuota cukup besar, yakni 10 ribu lembar. Sementara Mitra Kukar hanya memperoleh ratusan lembar saja. “Bobotoh ingin membeli 80 ribu tiket, tapi itu tidak memungkinkan. Kami akan membatasi jumlah penonton untuk mengantisipasi gangguan keamanan. Tribun pendukung masing-masing tim juga akan kami pisah,” ujar Hasani. “Untuk saat ini, penjualan tiket masih menerapkan sistem online. Kami akan lebih memprioritaskan kepada suporter tim yang bertanding.”

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline