Semarang (26/1) -- Saat ini tidak banyak anak-anak yang gemar atau memiliki kebiasaan membaca buku. Mereka lebih suka menghabiskan waktunya untuk bermain gadget, terlebih semenjak diberlakukan pembelajaran secara daring akibat dari pandemi Covid-19. Hal ini semakin menunjukkan bahwa tingkat literasi di Indonesia masih sangat rendah.
Menanggapi hal tersebut, salah satu mahasiswi S1 Bahasa dan Kebudayaan Jepang, Universitas Diponegoro berinisiatif untuk memberikan edukasi tentang pentingnya kebiasaan membaca buku dengan mengenalkan budaya membaca di Jepang, yaitu Tachiyomi. Kegiatan ini sejalan dengan salah satu tujuan program SDG's (Sustainable Development Goals) atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, yakni Pendidikan Bermutu, dengan strategi peningkatan literasi masyarakat.
Kegiatan ini dilaksanakan di Rumah Pintar "Melati" yang berada di RW 4 Kelurahan Banjardowo. Dimulai pukul 14.00 siang dengan diikuti oleh 13 anak usia sekolah dasar yang tinggal di rumah pintar tersebut. Selain diberi edukasi mengenai pentingnya budaya membaca buku, mereka juga diberitahu tentang bahaya penggunaan gadget yang berlebihan pada anak.
Kegiatan di pertemuan terakhir (6/2), anak-anak dibagikan beberapa buku bacaan untuk mereka baca di waktu luang. Harapannya agar anak-anak tidak menghabiskan waktu luangnya hanya dengan bermain gadget.
Beberapa diantara mereka mengaku senang dengan adanya kegiatan ini. Fatimah, salah satu anak yang mengikuti kegiatan ini mengaku senang, "Menyenangkan, mendapat ilmu sedikit dari (mahasiswa) KKN," tuturnya. Anak-anak juga berharap kegiatan ini bisa diadakan lagi kedepannya.
Ustad Aqib yang diwakili oleh istrinya, selaku pengurus kegiatan pembelajaran di Rumah Pintar "Melati", berterima kasih atas diadakannya kegiatan edukasi ini.