Lihat ke Halaman Asli

Demam Disertai Batuk, Waspadai 10 Kriteria Baru Terindikasi Covid-19

Diperbarui: 4 Januari 2021   23:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sampel cairan hasil tes usap Aparatur Sipil Negara Pemkot Bandung. (foto: Armin Abdul Jabbar)

Setelah  Inggris, beberapa negara lain telah mengumumkan adanya temuan virus mutasi Covid-19, seperti Singapura, Malaysia, dan Vietnam. Lantas bagaimana dengan  kondisi di Indonesia?

Pada awal tahun 2021 sekarang tentunya jangan sampai kita lengah atau menunggu jatuh korban dulu untuk bertindak. Pasalnya, virus mutasi  ini ditengarai punya daya tular yang lebih kuat.

Bahkan  dilansir dari Kompas.com, Kepala Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman, Amin Soebandrio mengatakan tidak menutup kemungkinan mutasi tersebut akan masuk ke Indonesia meskipun saat  ini belum ada buktinya.

Pneumonia

Tepat dua minggu lalu, saya sempat berbincang dengan dr. Ferdi Ferdian, Sp.PD, seorang dokter spesialis penyakit dalam dari Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, Jawa Barat. Saat itu kami ngobrol  tentang pneumonia alias radang paru-paru yang identik diderita sebagian besar pasien Covid-19.

Penyakit yang  disebabkan oleh infeksi virus tersebut dapat dilihat dari adanya gejala batuk (baik kering maupun berdahak putih, hijau, bahkan darah), demam, sesak napas, perasaan terjepit di dada, serta adanya pencitraan berupa infiltrat alias bercak kabut di paru-paru.

Pneumonia bagi penderita Covid-19 sendiri memiliki gejala yang tidak terlalu berbeda. Namun yang sangat khas adalah hasil pencitraan memperlihatkan adanya infiltrat yang berkumpul di bagian samping dan bawah paru.

Pneumonia sebenarnya  bisa disembuhkan. Namun bagi penyintas Covid-19, biasanya akan meninggalkan gejala sisa yang lebih banyak. Misalnya jadi mudah capek setiap beraktivitas.

"Jadi jika punya gejala batuk ,sakit, sesak, demam apalagi hidup di daerah yang punya transmisi lokal, kecurigaan pada Covid-19 itu harus ada. Jangan anggap enteng  atau mengira influenza karena penyakit ini kini nggak bisa dibedakan dengan flu biasa," tutur dr. Ferdi.

Faktor Risiko

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline