Seringkali entrepreneur pemula langsung menjalani roda bisnis tanpa mengawalinya dengan membangun personal brand yang baik terlebih dahulu. Padahal fungsi brand cukup vital untuk kepentingan bisnis secara jangka panjang. Oleh karena itu, ada istilah "No Brand, No Bussiness".
Tak hanya mendatangkan customer, sebuah brand yang apik juga akan sangat efektif untuk menghasilkan pelangggan. Peluang untuk menjadikan bisnis semakin profesional pun turut terangkat dengan adanya usaha pengembangan personal brand.
Memaksimalkan Media Sosial dan Website
Survey Spourt Social pada tahun 2018 lalu menyebutkan bahwa sebanyak 90 persen masyarakat menggunakan social media untuk mendapatkan pengalaman sekaligus melakukan komunikasi dengan suatu brand.
Oleh karena itu, entreprenur dapat membangun personal brand sekaligus menenkan aspek positioning dengan memaksimalkan peran media sosial secara optimal. Di era digital seperti saat ini, membangun personal brand dapat dilakukan sekaligus secara luring (offline) dan daring (online).
Entreprenuer pemula dapat menggunakan web, blog, atau berbagai platform media sosial yang populer seperti Facebook, Twitter, Instagram, dan LinkedIn untuk meningkatkan nilai bisnisnya. Proses social media marketing yang optimal dapat meningkatkan branding sekaligus menjangkau ribuan bahkan jutaan konsumen dalam beberapa kali paparan.
Selain menyediakan pasar yang potensial, media sosial, blog, dan website juga dapat menjadi tempat berbagi informasi, berpromosi yang cepat dan tepat mengenai keunggulan produk, sekaligus membangun personal brand.
Strategi yang efektif dan efisien dalam melakukan personal brand akan memunculkan kepercayaan dari pasar yang kemudian akan sejalan dengan pendapatan bisnis yang signifikan. Apalagi karaketistik interaksi di dunia maya adalah tidak saling bertatap muka, sehingga pelanggan akan sangat mempertimbangkan keputusan berdasarkan faktor kepercayaan.
Sebelum memulai membangun personal brand di media sosial, hal perdana yang harus dimatangkan adalah konsep brand dan produk yang akan dikembangkan. Konsep yang dibuat secara spesifik akan membuat brand dan produk UKM memiliki nilai originalitas dan keunikan tersendiri di mata pasar.
Apabila sudah ada produk sejenis di pasaran, hendaknya kita tidak meniru secara persis agar tidak terkungkung dalam praktik plagiarisme. Cukup amati dan modifikasi dengan tetap mengedepankan unsur keunikan dan memperkuat positioning. Positioning yang terdefinisikan dengan jelas akan membuat konsumen dapat dengan cepat memahami pesan dan nilai yang diharapkan.