Lihat ke Halaman Asli

Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Jawa Barat di Masa Kenormalan Baru

Diperbarui: 12 Juni 2020   19:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

tangkapan layar dari tayangan Usee TV

Indonesia bersiap menghadapi era kenormalan baru di tengah masa pandemik Covid-19 saat ini. Kebijakan tersebut diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang sempat  terpuruk selama triwulan kedua.

Lalu seperti apa prediksi pertumbuhan ekonomi di Jawa Barat pada era new normal (kenormalan baru)?

Berikut ini adalah perbincangan saya bersama Acuviarta Kartabi. Beliau merupakan pengamat ekonomi  sekaligus dosen dari Universitas Pasundan Bandung.

Wawancara dilakukan pada Rabu 3 Juni 2020 lalu. Sedangkan siarannya secara resmi telah ditayangkan dalam program "Semangat Pagi Indonesia" di TVRI Nasional pada Rabu, 10  Juni 2020 lalu.

*******

Saat ini kita akan menyongsong era kenormalan baru. Ada berapa jumlah pekerja terdampak Covid-19 di Jawa Barat?

Cukup besar. Dalam publikasi Biro Pusat Statistik, jumlah pengangguran sampai Februari 2020 cukup  besar  kurang lebih 1,8 juta orang. Kemudian menurut data terakhir sampai 31 Mei lalu, kurang lebih juga ada 16.800 pekerja yang  terkena PHK di Jawa Barat .  Sedangkan jumlah yang dirumahkan ada 78 ribu orang.

Nah secara exsisting, kita sudah dihadapkan dengan pengangguran secara historis. Di sisi lain, kita juga dihadapkan potensi pengangguran baru. Sementara data sepanjang tahun 2019 ke 2020, di Jawa Barat ada pertambahan pengangguran 28 ribu orang. Jadi perkiraan saya, bisa dibilang pengangguran di Jawa Barat sekarang hampir 2 juta orang.

Persoalan pengangguran ini punya dampak ke berbagai hal. Dari sisi produksi, otomatis ada sumber daya yg idle. Aktivitas terhambat, penggunaan  tenaga kerja juga berkurang.

Dari sisi demand, dalam jangka pendek ini bisa menyebabkan demand shock. Mereka yang  kehilangan pekerjaan, pendapatannya juga berkurang. Mereka lebih selektif dalam konsumsi. Kemudian efeknya  juga tentu terhadap perekonomian.

Apa tolak ukur keberhasilan kenormalan baru ini untuk kembali menumbuhkan perekonomian?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline