Lihat ke Halaman Asli

Cerpen | Firasat dari Asap Pekat

Diperbarui: 9 Juni 2020   19:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber gambar: bbc.com

Apakah arti mimpi? Benarkah mimpi selalu menjadi pertanda? Bagaimana jika mimpi yang sama kerap hadir setiap malam? Akankah sesuatu terjadi? Terhitung sudah tiga kali bayangan itu muncul dalam mimpi Tami. Sebuah bayangan kabur yang kemudian mewujud menjadi gumpalan asap pekat.

Dalam mimpinya di malam yang pertama, Tami melihat segerombol makhluk terbang mendekati  kamarnya. Tampak entitas tipis namun kuat yang menempel dan mengalun lembut di kedua lengan makhluk tersebut. Sepasang sepatu boots terpasang kuat di  kedua kakinya.

Pemandangan yang lebih janggal adalah ukuran muka para makluk yang bulat besar hampir  menutupi setengah tubuhnya. Tampilan mata berkilat berwarna merah bersemu hitam itu juga sungguh menegangkan. Tampak tombak di tangan kanan dan tabung silinder di tangan kirinya. Mereka saling berkomat-kamit seperti merapal sesuatu.

Tami tegang bukan kepalang. Ia seperti bukan bermimpi. Sensasi ini tampak begitu nyata. Namun anehnya ia tak bisa menggerakkan anggota badannya satu pun. Seperti terjebak dalam perangkap tak kasat mata. Tami memejamkan mata erat dan berharap sekumpulan entitas tak diundang itu segera hilang dari pandangan.

Ia menghitung sampai sepuluh. Perlahan dibukanya mata. Ajaib. Makhluk mengerikan itu mendadak tak ada. Namun malah muncul pemdangan lain: asap menggumpal dari bawah tempat tidurnya.

***

"Semalam mimpiku seperti itu,  Bunda. Aku  takut," ucap Tami menceritakan mimpinya tadi malam kepada Bunda.

"Mimpi itu bunga tidur, Sayang. Jangan lupa berdoa. Sekarang habiskan dulu sarapanmu ya. Nanti keburu dingin," jawab Bunda halus.

Malam hari pun tiba lagi. Sebelum tidur, Tami menuruti perintah Bunda untuk berdoa.

"Mungkin semalam aku ketiduran, sehingga  lupa berdoa. Semoga mimpi kemarin nggak terulang  lagi," katanya dalam  hati.

Tak butuh waktu lama untuk Tami terlelap. Mimpi itu rupanya hadir lagi. Kali ini tak ada serombongan makhluk terbang yang muncul, tetapi kabut asap. Muncul dari bawah tempat tidurnya, asap itu bergerak perlahan memenuhi seluruh ruangan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline