Lihat ke Halaman Asli

HPP Muratara

Himpunan Pemuda Perantau Musi Rawas Utara

Andai Rasulullah SAW Datang ke Muratara

Diperbarui: 29 Oktober 2020   11:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Doc.hpp_muratara)


Oleh: Dandi Wahyu Pratama (Sekjen HPP Muratara)

Di hari Maulid 12 Rabiulawal 1442 H yang agung nan berkah ini, marilah kita senantiasa memperbanyak shalawat kepada Baginda Rasul SAW. Sosok teladan yang sempurna, mentari peradaban dan mata air perubahan. Inisiator pertama gerakan Memajukan Tanah Kelahiran dengan sumber agung  Al Qur'an dan hadits melalui konsep rahmatan lil 'alamin.

Tanah Kelahiran Rasul Mekkah yang dulu pusat kegelapan pekat akan kejahiliaan kini menjadi magnet masyarakat dunia untuk mendatanginya dengan berjuta keistimewaan karena segala terobosan Baginda Rasul.

Beliau figur paling berpengaruh didunia mengalahkan Julius Cesar, Napoleon Bonaparte, Albert Einstein, Kim Jong Un, Vladimir Putin dan juga Donald Trump.

Sosok yang lahir pada Senin, 12 Rabiulawal/20 April 571 Masehi Tahun Gajah yang membentangkan cahaya terang benderang, merobek kejahiliaan, anugerah terbesar keluarga Kaum Quraisy dan seluruh dunia. Putra Aminah dan Abdullah, kesayangan pamannya Abu Thalib dan Hamzah Singa Allah serta penyejuk jiwa sang kakek Abdul Muthalib.

Andai saja Baginda Rasul datang ke Muratara, Bumi Beselang Serundingan yang saat ini tengah sibuk menyambut Pilkada 2020 bersama para sahabatnya Abu Bakar yang begitu jujur, Umar bin Khattab yang gagah perkasa, Usman bin Affan yang kaya raya dan Ali bin Abi Thalib yang super cerdas beserta rombongan besar lainnya.

Mungkin ia akan singgah di Masjid Baiturrahim atau Masjid Taqwa atau Masjid Syuhada lalu berduyun-duyun umat akan hadir sesak dengan tetap memakai masker untuk khidmat antrian mencium tangannya yang begitu lembut bersahaja, memandang wajahnya yang memancarkan beribu ketenangan, atau memeluk tubuhnya yang semerbak mewangi meskipun keringatnyapun menetes, melepas dahaga kerinduan yang menggelayut kalbu dan menumpahkan air mata cinta yang begitu dalam melebihi dalamnya Danau Rayo.

Seandainya dikala itu Baginda Rasul menolehmu dengan penuh kelembutan, beranikah engkau mengadu mengenai kondisi Tanah Kelahiran mu saat ini kepada Baginda Rasul yang mulia.

"Baginda Rasul, diri ini yang berkeringat maksiat namun sangat ingin bersimpuh menumpahkan air mata dihadapan wajah agungmu lalu menceritakan mengenai Tanah Kelahiran ku saat ini.

Kami sibuk dan kewalahan menghadapi pandemi Covid-19 yang tak kunjung henti dan menyambut Pilkada 2020, lelah mencari sosok Pemimpin harapan serta berderet problematika duniawi lainnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline