Rumah SandiUno Indonesia Bawa Bantuan untuk Korban Erupsi Gunung Semeru
Diperbarui: 16 Desember 2021 22:28
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Kolase Foto (Dokumen DPN RSI)
Keluarga Besar Rumah Sandiuno Indonesia (RSI) pada hari ini Rabu tgl. 15 Desember 2021 secara langsung membawa dan menyalurkan bantuan kemanusiaan ke Lokasi Bencana Erupsi Gunung Semeru.
Kolase Foto (Dokumen DPN RSI)
Dewan Pengurus Nasional (DPN) RSI diwakili oleh Bendahara Umum (Bendum) H. Alvy Pongoh bersama Ketua DPW RSI Jawa Timur H. Syaiful Zuhri, Ketua DPD RSI Jember Diah Maria dan Sekretaris DPW RSI Banten John Sinaga menyerahkan langsung Bantuan Paket Sembako dan Paket Medis kepada 20 orang perwakilan para pengungsi dan korban erupsi di Kampung Renteng, Desa Sumber Wuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang.
Kolase Foto (Dokumen DPN RSI)
Dalam kesempatan tsb DPN RSI, DPW RSI Banten, DPW RSI Jatim dan DPD RSI Jember membawa dan menyalurkan total 300 Paket Sembako dan Paket Medis yang merupakan donasi tahap-1 Program "RSI Care, Share & Love" dari para Pengurus, Anggota dan Simpatisan RSI di seluruh Indonesia. Desa Sumber Wuluh merupakan salah satu wilayah yang terparah karena ada beberapa dusun yang tertimbun oleh lava dan pasir Erupsi Gunung Semeru.
Kolase Foto (Dokumen DPN RSI)
Bendum DPN RSI H. Alvy Pongoh menyampaikan rasa ikut prihatin dari Bang Sandiaga Uno sebagai Ketua Dewan Pembina DPN RSI dan Ketua Umum DPN RSI Sanny Irsan kepada para pengungsi dan mengucapkan terima kasih kepada Aparat TNI, Polri, Sipil dan para relawan yang berperan aktif dalam membantu para penduduk di wilayah terdampak Erupsi Gunung Semeru.
Kolase Foto (Dokumen DPN RSI)
Sesudah penyerahan bantuan kemanusiaan, rombongan RSI sebanyak 20 orang itu kemudian meninjau secara langsung ke wilayah Kampung Renteng yang masih tertimbun pasir Erupsi Gunung Semeru. Terdapat sekitar 29 buah rumah penduduk yang rusak berat dan tertimbun pasir serta diperkirakan masih banyak korban jiwa dibawah timbunan pasir dan belum terevakuasi.
