Lihat ke Halaman Asli

Sajak Rindu Dari Tepian Sepi

Diperbarui: 9 September 2024   20:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com


Berbaris kata takmampu mengejawantah betapa rindu mendendam di kalbu
Laksana matahari nan tenggelam sore ini.
Berjanji besok pagi 'kan kembali.
Belenggu rasa sepi membuncah kala sendiri.


Tak'kah kau lihat ke dalam hatiku bergelayut melemahkan tulangku?
Merontokkan sisa tenagaku hari ini.
Betapa rasa ini tak urung berlalu.
Sampai kapan? aku tidak tahu
Mungkin sampai seisi hatiku berubah menjadi biru.


Tak kan hilang harga sebuah diri karena jatuh hati
Bahkan kalau ia bersemi, ia akan menjadi pelangi yang menghiasi.
Ketulusan ini bukan tidak pasti berlalu.
Saat itu datang mungkin rindu akan bertepi.
Melabuhkan diri dalam sepi kembali.
Menyimpannya dalam kotak berkunci di sudut hati.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline