Lihat ke Halaman Asli

Seribu Tanya

Diperbarui: 23 Juli 2024   05:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

HP/Dok Pribadi

Bentang usia kian merenggang
Mengisyaratkan senja perlahan akan datang
Aku, Kamu dan Mereka, menuai masa meninggalkan muda
Bergerak perlahan 'kan menjadi tua

Kamu belum bergeming dengan ribuan pertanyaanku
Seolah aku dihukum berdiri menghadap tembok dan mengangkat satu kaki
Balasannya hanya senyum menawan penuh kharisma
Menyiksa batin dan kadang mengecutkan hati

Alam pikir bergerak melebihi jarum jam dunia fana
Alam khayal berlari liar di luar nalar normal
Namun hanya realitas pembeda pikir dan khayal
Dan jawaban ada pada hati mulia dan keberanian kecil mengubahnya menjadi nyata adanya

Aku menunggu anggukan nan menggerakkan ribuan perjuangan di maaa depan
Aku kadang memandang seribu bimbang
Tapi apabila tak dijelang, kelak akan jadi penyesalan panjang
Taklayakkah bahagia menjelang?

Lalu kapan duka berubah suka?
Sengsara  penuh luka berganti ceria?
Hidup penuh tanya berganti kepastian.
Kebahagiaan mengenyahkan kesedihan

Akupun sebenarnya berdiri bimbang
Namun jika tak jua dijelang 'kan jadi pepesan kosong yang terhidang di meja di pinggir jalan
Atau kita nikmati prosesnya saja tanpa ada endingnya?
Terserahlah, bawa saja perahu ini kemana suka
Sampai dimana ada labuhnya, atau kita hanya terapung-apung di tengah  samudra kehilangan harapan dan cinta.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline