Lihat ke Halaman Asli

Tragedi Kemanusiaan (Kematian Ribuan Anak-Anak dan Perempuan)

Diperbarui: 29 November 2023   16:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

(Kata kata ini dirangkai dari rasa amarah dan kegeraman, diramu dalam bait demi bait untuk menuntaskan kesedihan akan hancurnya nilai-nilai kemanusiaan, ulah pembunuh ribuan perempuan dan anak-anak)

Setan sedang menari-nari di atas bangkai - bangkai manusia yang tertimbun di bawah reruntuhan

Bersenang-senang atas air mata dan kesedihan memuncak taktertahankan

Lihat betapa nestapa dan murungnya tanah dan langit nan hilang kegembiraan

Darah - darah yang menganak-sungai dari balik tembok-tembok kehancuran

Jasad-jasad hancur oleh tangan-tangan berdarah yang penuh kebencian

Berton-ton bom dijatuhkan, jutaan peluru disemburkan 

Meledakkan kepala perempuan-perempuan yang mendekap anak-anaknya dalam pelukan

Lalu tertimbun dalam luruhan beton yang melambungkan debu pekat berhamburan

Rumah-rumah tinggal, sekolah-sekolah, rumah sakit-rumah sakit, mesjid-mesjid, gereja-gereja dan fasilitas umum dihancurkan

Atas dalih mencari dan melenyapkan para pejuang atas upaya balas dendam atas serangan

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline