Lihat ke Halaman Asli

Hotmaida Tanjung

Mahasiswa UIN Sumatera Utara Medan

Sikap Moderat di Tengah Pandemi Covid-19

Diperbarui: 10 Agustus 2020   11:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Semenjak dunia diberitakan telah menerima tamu sesuatu yang bernama virus corona baru atau biasa disebut covid 19, enam dari tujuh benua yang ada di dunia telah didatangi covid 19. Diantaranya adalah Eropa, Amerika Utara, Asia, Amerika Selatan, Afrika dan Oceania (menurut laman berita Pikiran Rakyat.com)

Semua benua termasuk negara-negara yang bermukim di dalamnya merasa resah dan takut semenjak datangnya covid 19. Sebab tamu yang datang bukanlah sembarang tamu. Tamu yang bernama covid 19 tersebut ternyata sangat berbahaya dan merugikan.
Dilansir dari Liputan6.com bahwa untuk pertama kalinya covid 19 bertamu di Wuhan, sebuah kota yang terletak di provinsi Hubei, China.

Sedangkan di Indonesia sendiri, virus corona atau covid 19 pertama kali bertamu adalah pada bulan Maret 2020. (detik.com)

Corona virus sendiri adalah suatu kelompok virus yang dapat menyebabkan penyakit pada hewan atau manusia. Beberapa jenis corona virus diketahui menyebabkan infeksi saluran napas pada manusia dimulai dari batuk pilek hingga yang lebih serius seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).

Corona virus atau covid 19 yang awalnya hanya mendiami satu negara saja, kini telah menyebar ke berbagai negara yang ada di dunia dan sekarang covid 19 telah ditetapkan menjadi sebuah pandemi oleh WHO pada bulan Maret 2020.

Tak ayal datangnya covid 19 ke Indonesia, menimbulkan berbagai peristiwa yang tak mungkin dapat dilupakan sejarah begitu saja di kemudian hari nanti. Mulai dari banyaknya masyarakat di Indonesia yang sakit hingga banyak pula yang meninggal karena disebabkan covid 19.

Terhitung hingga Sabtu 8 Agustus 2020 kasus covid 19 telah mencapai 123.503 kasus dengan kematian mencapai 5.558 orang (merdeka.com). Mulai dari orang dewasa hingga balita. Mulai dari dokter, perawat, pengusaha, pejabat, guru, polisi, hingga rakyat biasa pun tak luput dari korban covid 19.

Selain banyaknya memakan korban jiwa, covid 19 juga menimbulkan peristiwa-peristiwa yang belum ada sebelumnya. Seperti penutupan rumah ibadah di berbagai daerah yang ada di Indonesia bahkan di dunia sekalipun. Maka dari sinilah timbul kontroversi-kontroversi di tengah masyarakat dalam masa pandemi covid 19.

Di tengah pandemi covid 19 melanda dunia khususnya Indonesia, diterapkan sebuah kegiatan yang diberi nama distancing (jaga jarak). Sehingga jaga jarak ini menyebabkan masyarakat dilarang untuk keluar rumah. Semua kegiatan tanpa terkecuali hendaknya dikerjakan di rumah saja. 

Mulai dari banyaknya masjid yang ditutup dan tidak bisa digunakan seperti sedia kala, sekolah dan kampus ditutup sehingga proses belajar mengajar di lakukan di rumah via daring hingga anjuran sholat berjamaah dan shalat jum'at di masjid pun ditiadakan untuk sementara waktu.

Tentu saja hal ini menimbulkan berbagai polemik di tengah masyarakat tak terkecuali umat Islam itu sendiri. Ada yang menganggap bahwa penutupan sementara itu wajar dikarenakan adanya virus corona yang amat berbahaya untuk umat manusia itu sendiri, namun ada pula yang menganggap bahwa itu tidak seharusnya dilakukan sebab kesannya seperti memerintahkan seseorang untuk melarang beribadah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline