Lihat ke Halaman Asli

Pengangguran

Diperbarui: 18 Januari 2022   19:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

PENGANGGURAN


Pengangguran adalah seseorang yang tergolong angkatan kerja dansecara aktif ingin mendapat pekerjaan pada suatu tingkat upah tertentu tetapibelom memperoleh pekerjaan yang diinginkan. 

Pengangguran merupakan suatu ukuranyang dilakukan jika seseorang tidak memiliki pekerjaan tetapi mereka sedangmelakukan usaha secara aktif dalam 4 Minggu terakhir untuk mencari pekerjaan.

Jadi, pengangguran merupakan suatu keadaan dimana seseorang yang tergolongdalam angkatan kerja ingin mendapatkan pekerjaan tetapi mereka belum dapatmemperoleh pekerjaan tersebut.

 

Tingkat pengangguran bukanlah indikator sempurna daripengangguran atau kesehatan pasar tenaga kerja. Tidak memasukkan individu yangingin bekerja tetapi telah menyerah mencapai pekerjaan. 

Tidak membedakan antarapekerjaan penuh waktu dan paruh waktu, atau orang yang bekerja paruh waktukarena pekerjaan penuh waktu tidak tersedia. Beberapa orang salah melaporkan statuspekerjaan mereka dalam survei Badan Statistik.

 

Sebagian besar masa pengangguran berlangsung singkat, dan sebagian besar pengangguran yang diamati pada waktu tertentu bersifat jangkapanjang.

*       Masa pengangguran pendek atau singkat.

* 1/3 dari pengangguran telah menganggurdibawah 5 minggu.

* 2/3 telah menganggur dibawah 14 minggu.

* 20% yang menganggur selama 6 bulan.

*       Masa pengangguran yang diamati bersifat jangkapanjang.

* kecil yang menganggur jangka panjangmemiliki perputaran yang cukup kecil, sehingga menyumbang sebagian besarpengangguran yang diamati dari waktu ke waktu.

 

Ketika ekonomi berjalan dengan baik, selalu ada pengangguranantara lain :

*       Pengangguran Friksional.

1.      Terjadi ketika pekerja menghabiskan waktumencari pekerjaan yang paling sesuai dengan keterampilan dan selera mereka.

2.      Jangka pendek untuk sebagian pekerja.

*       Pengangguran Struktural

1.      Terjadinya karena jumlah pekerjaan yang tersediadi beberapa pasar tenaga kerja tidak cukup untuk menyediakan pekerjaan bagipencari kerja.

2.      Biasanya jangka panjang.

 

Ekonomi dan pembuat kebijakan harus berhati-hati ketikamenafsirkan data tentang pengangguran dan fakta tersebut dapat membantu dalammerancang kebijakan yang lebih baik untuk membantu para pengangguran. Upahminimum bukanlah alasan utama pengangguran dalam perekonomian kita, tetapi upahminimum memiliki efek penting pada kelompok tertentu dengan tingkatpengangguran yang sangat tinggi.

 

Dampak pengangguran terhadap perekonomian nasional adalahMenurunkan kemakmuran masyarakat, pertumbuhan ekonomi jadi tidak stabil,pendapatan nasional rill lebih rendah dari pada pendapatan potensial, pendapatanmasyarakat menurun, kegiatan perekonomian menurun, pendapatan nasional darisektor pajak kurang, daya beli masyarakat akan berkurang, permintaan terhadapbarang-barang hasil produksi akan berkurang, menimbulkan ketidak stabilkan sosialdan politik, meneurunnya tingkat perekonomian negara.

 

Faktor penyebab terjadinya pengangguran adalah besarnya angkatankerja yang tidak seimbang dengan kesempatan kerja, struktur lapangan kerja yangtidak seimbang, kurangnya keahlian yang dimiliki oleh para pencari kerja, kebutuhanjumlah dan jenis tenaga terdidik dan penyediaan tenaga terdidik tidak seimbang,penyediaan dan pemanfaatan tenaga kerja antar daerah tidak seimbang, ketidakseimbangan pada pasar tenaga kerja, kegiatan ekonomi yang menurun, kemunduranperkembangan suatu industri, kurangnya informasi yang dimiliki oleh parapencari kerja, masih belom maksimalnya upaya pemerintah dalam memberikanpelatihan untuk meningkatkan soft skill.

 

Faktor yang mempengaruhi pengangguran meliputi: Jumlahpenduduk atau populasi, permintaan kenaikan upah, pertumbuhan ekonomi, tingkatinflasi, tingkat pertumbuhan PDB, pendidikan termasuk indeks pendidikan, pengeluaranpemerintah, tambahan lapangan pekerjaan

 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline