Lihat ke Halaman Asli

Hoshizora Foundation

Non-profit organization

Hoshizora Foundation dan Komunitas Aranck Project Adakan Kegiatan Nobar bersama Anak-Anak Penerima Beasiswa se-DIY

Diperbarui: 29 Januari 2024   12:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hoshizora Foundation dan Aranck Project foto bersama Adik Bintang (doc. Hoshizora Foundation)

YOGYAKARTA - Hoshizora Foundation mengajak lebih dari 60 Adik Bintang (penerima program beasiswa Mimpi Anak Negeri) dari seluruh DIY untuk menonton film pendek karya anak bangsa, yaitu Komunitas "Aranck Project". Kegiatan yang dilaksanakan pada Minggu (21/01) di Aula Pemda II Bantul ini merupakan bagian dari program kerja Divisi Komunikasi Hoshizora Foundation, yaitu program "community visit" untuk mempertemukan para Adik Bintang dengan berbagai macam komunitas kreatif di Yogyakarta.

"Sebagai Kakak Bintang, saat pertama kali membaca surat dari Adik Bintang di website Hoshizora, saya terketuk ketika Adik Bintang bercerita bahwa ia menyukai media. Dari situ saya berpikir akan sangat menarik bila saya menayangkan film-film buatan saya sebagai medium belajar untuk ditonton anak-anak yang mungkin akses menontonnya belum banyak seperti di kota. 

Saya yakin dengan adanya pendampingan dari Hoshizora Foundation akan bisa membantu menumbuhkan mimpi-mimpi Adik Bintang dan memperkenalkan mereka pada profesi lain seperti sutradara, penulis naskah, dan banyak lainnya," ujar Praditha Blifa, Kakak Bintang (donatur beasiswa) sekaligus salah satu founder di Komunitas Aranck Project saat diwawancarai oleh tim Hoshizora Foundation selepas acara.

Screening Film Karya Aranck Project

Rangkaian kegiatan ini terdiri dari tiga sesi utama, yaitu sesi screening film, bedah film dan diskusi, serta sesi fun games. Pada sesi pertama, Komunitas Aranck Project memutar tiga film pendek berjudul "Ibu Ora Sare", "Kala Nanti" dan "Gumregan" yang diproduksi oleh komunitas ini. 

Screening film Aranck Project (doc. Hoshizora Foundation)

Ibu Ora Sare besutan Gin Teguh yang meraih Grand Winner kategori Short Film Competition di ajang 16th Indonesian Film Festival Australia menjadi film pembuka sesi screening. Lalu, dilanjutkan film kedua berjudul "Kala Nanti" karya Praditha Blifa yang bercerita tentang dua sahabat tuna netra. Alur kisah dua film yang diputar pertama sukses menderai air mata dari penonton. Namun, sesi ini sukses diakhiri dengan gelak tawa dan tepuk tangan dari para Adik Bintang yang menyaksikan kocaknya tingkah laku tokoh Thole di film "Gumregan".

Bedah Film Bersama Komunitas Aranck Project

Ketiga film pendek ini berhasil memukau para Adik Bintang dan memantik mereka berdiskusi di sesi bedah film. Kak Pradhita bersama dua rekan dari Aranck Project hadir di tengah panggung bercerita tentang behind the scene proses pembuatan ketiga film yang ditayangkan. Selain itu, Aranck Project juga menjawab beberapa pertanyaan yang dilemparkan oleh para Adik Bintang terkait pekerjaan di balik dunia perfilman. 

Sesi bedah film bersama komunitas "Aranck Project" (doc. Hoshizora Foundation)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline